Merek dan bisnis di seluruh dunia dengan cepat mengadopsi kecerdasan buatan generatif (GenAI) untuk mengubah produksi konten media sosial, bertujuan meningkatkan keterlibatan, mendorong produktivitas, menurunkan biaya, dan memperluas kreativitas manusia. Meskipun terdapat kekhawatiran signifikan mengenai risiko disinformasi dari konten yang dihasilkan AI, penelitian terbaru dari perusahaan layanan bisnis Capterra memprediksi bahwa konten yang dihasilkan AI akan segera mendominasi strategi media sosial, dengan hampir separuh dari seluruh konten media sosial diperkirakan akan diproduksi oleh AI dalam dua tahun ke depan. Wawasan ini berasal dari survei Capterra 2024 tentang GenAI untuk Konten Sosial, yang mengumpulkan tanggapan dari lebih dari 1. 600 pemasar media sosial di seluruh dunia. Saat ini, perusahaan menggunakan GenAI untuk sekitar 39% dari konten media sosial mereka, dengan angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 48% pada tahun 2026, menunjukkan pergeseran signifikan menuju otomatisasi dan kreativitas berbasis AI di departemen pemasaran di seluruh dunia. Secara regional, Kanada, Australia, Amerika Serikat, dan Brasil memimpin dalam adopsi GenAI saat ini, sementara Inggris, Australia, Brasil, Kanada, dan Spanyol diperkirakan akan mengalami peningkatan yang nyata dalam 18 bulan ke depan. Negara-negara berbahasa Inggris telah mendapatkan manfaat awal dari dominasi konten berbahasa Inggris di internet, mempermudah pengembangan model bahasa AI yang lebih cepat yang disesuaikan untuk pemasaran. Perusahaan mengidentifikasi faktor utama di balik adopsi cepat GenAI, di antaranya peningkatan produktivitas yang signifikan. AI mengotomatisasi tugas rutin seperti penyusunan konten dan ide, memungkinkan tim pemasaran lebih memfokuskan diri pada perencanaan strategis dan penyempurnaan kreatif. Selain itu, AI meningkatkan personalisasi konten untuk segmen audiens tertentu, meningkatkan keterlibatan secara efektif. Hasil survei kuantitatif menunjukkan bahwa 90% bisnis yang menggunakan GenAI mengalami penghematan waktu secara sedang hingga signifikan, sementara 73% melaporkan peningkatan keterlibatan dan impresi.
Hampir setengah (49%) dari mereka menilai bahwa konten yang dihasilkan AI lebih unggul dari konten yang hanya dibuat oleh manusia dalam hal jangkauan dan interaksi. Hasil ini mencerminkan kepercayaan yang semakin besar pada kemampuan AI tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga untuk meningkatkan efektivitas pemasaran. Meskipun kekhawatiran tentang disinformasi tetap ada, para pemasar optimis bahwa dengan pengawasan yang tepat dan pedoman etika, AI dapat menjadi mitra yang berharga dalam menghasilkan konten media sosial yang menarik, akurat, dan relevan. Selain meningkatkan produktivitas, GenAI juga mendorong kreativitas manusia dengan menawarkan saran dan draf yang dapat disempurnakan oleh pemasar agar tetap sesuai dengan suara merek dan pesan yang ingin disampaikan. Kolaborasi manusia dan mesin ini sedang membentuk ulang proses kreatif dalam pemasaran media sosial, menggabungkan kekuatan keduanya untuk memikat audiens dan membangun loyalitas merek. Seiring perkembangan teknologi GenAI, integrasinya ke dalam alur kerja media sosial diperkirakan akan semakin mendalam, menjadikan konten yang dihasilkan AI sebagai elemen standar dari strategi keterlibatan digital. Merek-merek yang ingin tetap kompetitif kemungkinan akan meningkatkan investasi dalam alat AI, pelatihan, dan tata kelola untuk memaksimalkan manfaat sekaligus mengelola risiko. Kesimpulannya, riset Capterra menggambarkan masa depan di mana AI generatif menjadi hal penting dalam penciptaan konten media sosial. Bisnis di seluruh dunia diperkirakan akan hampir dua kali lipat ketergantungannya pada konten sosial yang dihasilkan AI dalam dua tahun ke depan, didorong oleh janji peningkatan efisiensi, keterlibatan pelanggan, dan kreativitas—menandai transformasi mendalam dalam pemasaran yang menempatkan AI sebagai kekuatan utama dalam membentuk lanskap komunikasi digital ke depan.
AI Generatif Akan Menguasai Konten Media Sosial Pada 2026, Ungkap Survei Capterra
Laboratorium riset Kecerdasan Buatan Meta baru-baru ini mengumumkan terobosan besar dalam bidang visi komputer, menandai kemajuan menjanjikan dalam teknologi pengenalan objek.
Brightcove, penyedia layanan konten cloud global terkemuka, telah mengumumkan peluncuran tujuh fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan jangkauan global, meningkatkan keterlibatan audiens, memperbaiki kualitas siaran langsung, dan menyederhanakan alur kerja video.
Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah bidang optimisasi mesin pencari (SEO), menjadi elemen penting dalam bagaimana mesin pencari memberi peringkat konten dan bagaimana pemasar merencanakan strategi mereka.
Pertumbuhan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) tahun ini telah menyebabkan lonjakan permintaan yang signifikan di berbagai sektor, terutama memengaruhi industri foil tembaga.
Mondelēz International, pembuat Oreo, Chips Ahoy!, Ritz, dan Perfect Bar, telah mengembangkan alat AI generatif bernama AIDA (AI + Data) untuk mempersonalisasi iklan dan meningkatkan keterlibatan konsumen di berbagai merek utamanya.
Microsoft dilaporkan telah mengurangi target pertumbuhan penjualan untuk beberapa produk kecerdasan buatan (AI) setelah sejumlah besar staf penjualan gagal mencapai tujuan mereka dalam tahun fiskal yang berakhir pada Juni, menurut laporan dari The Information yang diterbitkan pada hari Rabu.
Kecerdasan Buatan dengan cepat mengubah lanskap pemasaran dengan menawarkan alat baru, wawasan, dan peluang yang membantu bisnis berinteraksi lebih efektif dengan audiens mereka.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today