Kemajuan dalam Kecerdasan Buatan telah menghasilkan pembuatan video yang sangat realistis yang dihasilkan oleh AI, dengan platform seperti Sora 2 dari OpenAI dan Veo 3. 1 dari Google memimpin inovasi teknologi ini. Alat-alat ini telah mengubah produksi konten dengan memungkinkan pembuatan bahan visual dan audio yang tampak hidup dengan kemudahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, meskipun kualitasnya mengesankan, masih terdapat kekurangan halus yang dapat mengungkapkan sifat sintetiknya kepada penonton yang perhatian. Memahami nuansa ini semakin penting karena konten sintetis menjadi lebih umum di media sosial dan platform daring lainnya. Salah satu indikator paling andal dari video yang dihasilkan oleh AI terletak pada mata subjek yang digambarkan. Meski AI telah membuat kemajuan besar dalam meniru fitur wajah manusia, AI masih kesulitan untuk memodelkan gerakan mikro yang kompleks dari pandangan manusia—seperti berkedip involut, penyesuaian halus terhadap pencahayaan, dan pelacakan dinamis terhadap gerakan di dalam lingkungan. Gerakan mikro ini sangat penting karena mengekspresikan perhatian, fokus, dan emosi, yang merupakan bagian penting dari ekspresi manusia yang otentik. Ketika AI gagal di area ini, mata sering terlihat kosong atau tidak alami, menghancurkan ilusi realisme bagi penonton yang jeli. Konsistensi audio yang tidak sesuai juga menjadi petunjuk utama. Ucapan manusia mengandung ketidakteraturan alami seperti variasi dalam irama, intonasi, dan penekanan emosional, yang sering kali tidak dimiliki oleh suara yang dihasilkan AI. Suara-suara ini cenderung terlalu mulus, dengan penyampaian emosional yang bisa terasa salah waktu atau tidak alami, tidak sesuai dengan kecepatan atau intensitas manusia yang diharapkan.
Selain itu, suara latar yang ditangkap atau dihasilkan bersamaan dengan audio sering kali tidak selaras dengan konteks visual, menghasilkan keheningan yang tidak realistis atau ketidakkonsistenan akustik yang mengganggu imersi. Tanda tambahan yang menunjukkan konten sintetis meliputi pencahayaan yang sangat seragam tanpa cacat alami, ketidaksesuaian sinkronisasi bibir di mana gerakan mulut tidak cocok secara tepat dengan kata yang diucapkan, serta suara latar yang tidak selaras dengan latar belakang scene. Meskipun masing-masing dari tanda ini dapat mengindikasikan keartifisialan, kombinasi perilaku mata yang tidak alami dengan cacat audio paling efektif dalam mengungkap video yang dihasilkan oleh AI. Seiring berkembangnya teknologi AI dan semakin majunya konten sintetis, mengenali tanda-tanda halus ini menjadi keterampilan literasi digital yang penting. Mengingat penyebaran media yang dihasilkan AI secara cepat di media sosial, media berita, dan hiburan, penonton harus mengembangkan kesadaran visual dan auditorial yang kritis untuk membedakan konten asli dari yang direkayasa. Keterampilan ini sangat penting tidak hanya untuk konsumsi media pribadi, tetapi juga untuk mengatasi tantangan sosial yang lebih luas terkait dengan informasi palsu, keamanan digital, dan kepercayaan terhadap media. Program pendidikan dan alat yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konten yang dihasilkan AI semakin berkembang. Inisiatif ini mengajarkan pengguna bagaimana mengenali tanda-tanda khas dari video dan audio sintetis, sehingga mendorong keterlibatan yang lebih bijaksana dengan media digital. Selain itu, peneliti dan pengembang sedang bekerja pada solusi teknologi untuk secara otomatis mendeteksi konten yang dihasilkan AI, membantu platform dalam mengelola dan memberi label media sintetis secara bertanggung jawab. Kesimpulannya, video yang dihasilkan oleh AI merupakan pencapaian teknologi yang luar biasa dengan aplikasi yang luas di berbagai industri. Meski demikian, keterbatasan saat ini dalam meniru kompleksitas halus dari perilaku dan ucapan manusia meninggalkan jejak yang dapat dideteksi. Mengenali ketidaksempurnaan ini—khususnya pada pergerakan mata dan kualitas audio—memberdayakan penonton untuk lebih mampu menavigasi dunia digital. Seiring berkembangnya teknologi ini, kewaspadaan dan pendidikan yang terus berkelanjutan akan sangat penting dalam menyeimbangkan manfaat dari media yang dihasilkan AI dengan tantangan yang ditimbulkannya.
Cara Mengidentifikasi Video yang Dihasilkan AI: Tanda Utama pada Mata dan Suara
Laboratorium riset Kecerdasan Buatan Meta baru-baru ini mengumumkan terobosan besar dalam bidang visi komputer, menandai kemajuan menjanjikan dalam teknologi pengenalan objek.
Brightcove, penyedia layanan konten cloud global terkemuka, telah mengumumkan peluncuran tujuh fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan jangkauan global, meningkatkan keterlibatan audiens, memperbaiki kualitas siaran langsung, dan menyederhanakan alur kerja video.
Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah bidang optimisasi mesin pencari (SEO), menjadi elemen penting dalam bagaimana mesin pencari memberi peringkat konten dan bagaimana pemasar merencanakan strategi mereka.
Pertumbuhan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) tahun ini telah menyebabkan lonjakan permintaan yang signifikan di berbagai sektor, terutama memengaruhi industri foil tembaga.
Mondelēz International, pembuat Oreo, Chips Ahoy!, Ritz, dan Perfect Bar, telah mengembangkan alat AI generatif bernama AIDA (AI + Data) untuk mempersonalisasi iklan dan meningkatkan keterlibatan konsumen di berbagai merek utamanya.
Microsoft dilaporkan telah mengurangi target pertumbuhan penjualan untuk beberapa produk kecerdasan buatan (AI) setelah sejumlah besar staf penjualan gagal mencapai tujuan mereka dalam tahun fiskal yang berakhir pada Juni, menurut laporan dari The Information yang diterbitkan pada hari Rabu.
Kecerdasan Buatan dengan cepat mengubah lanskap pemasaran dengan menawarkan alat baru, wawasan, dan peluang yang membantu bisnis berinteraksi lebih efektif dengan audiens mereka.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today