Fase pascaproduksi dari produksi video sedang mengalami transformasi besar dengan semakin berkembangnya adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Tradisionalnya, proses ini memakan waktu lama dan memerlukan banyak tenaga kerja, melibatkan tugas-tugas kompleks seperti pengaturan warna, penyuntingan suara, dan integrasi efek visual (VFX). Kini, pascaproduksi menjadi lebih otomatis dan efisien melalui alat berbasis AI. Pengaturan warna—yang bertujuan menyesuaikan warna dan tone footage untuk menciptakan tampilan yang diinginkan—sepenuhnya bergantung pada profesional yang terampil, yang secara teliti menganalisis data visual yang besar. Solusi AI sekarang mampu melakukan pengaturan warna secara otomatis dengan menganalisis konten dan menerapkan koreksi serta perbaikan yang sesuai. Sistem ini meniru preferensi estetika colorist manusia dan belajar dari proyek-proyek sebelumnya untuk meningkatkan hasilnya, sehingga menghemat banyak waktu bagi editor dan memberi mereka lebih banyak ruang untuk fokus pada keputusan kreatif yang memerlukan sentuhan manusia. Penyuntingan suara juga mendapatkan manfaat dari kemajuan AI. Tugas seperti pengurangan noise, penyesuaian level audio, dan integrasi efek suara dapat dilakukan lebih efisien dengan algoritma AI yang dapat mendeteksi dan memperbaiki gangguan audio tanpa mengorbankan kualitas. AI dapat membantu proses pencampuran suara dengan menyeimbangkan level dan meningkatkan kejernihan, yang sebelumnya membutuhkan usaha manual besar. Otomatisasi ini memungkinkan insinyur suara berkonsentrasi pada desain suara yang kreatif, memperkaya pengalaman auditori produksi. VFX, salah satu bidang pascaproduksi yang paling kompleks dan memakan sumber daya, juga mengalami peningkatan signifikan berkat AI.
Alat-alat AI mengotomatisasi pelacakan objek, meningkatkan data motion capture, dan menghasilkan efek realistis seperti api, asap, dan ledakan dengan akurasi dan kecepatan yang lebih tinggi. Hal ini mengurangi beban kerja para artis VFX dan mempercepat siklus produksi, yang berdampak positif pada jadwal dan anggaran. Integrasi AI ke dalam tugas-tugas penting ini mempercepat jadwal produksi dan mengurangi biaya dengan meminimalkan pekerjaan manual yang ekstensif serta biaya operasional. Waktu pengerjaan yang lebih cepat memungkinkan produser menangani lebih banyak proyek atau menginvestasikan waktu dalam penceritaan yang inovatif. Namun, para ahli industri menegaskan bahwa AI melengkapi, bukan menggantikan keahlian manusia; editor, colorist, insinyur suara, dan artis VFX tetap penting dalam membentuk produk akhir. AI menangani tugas yang berulang dan teknis, sementara kreativitas manusia memandu visi artistik—sebuah kolaborasi yang siap mendefinisikan ulang standar pascaproduksi. Seiring AI terus berkembang, aplikasi dalam produksi video diperkirakan akan meluas, termasuk pengeditan yang canggih berbasis konten, alat kolaborasi real-time yang ditingkatkan dengan wawasan AI, dan analitik prediktif yang memprediksi preferensi penonton berdasarkan pilihan pengeditan. Inovasi-inovasi masa depan ini berjanji memberdayakan para pencipta konten dengan kecepatan dan kebebasan artistik yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan karya berkualitas lebih tinggi. Singkatnya, otomatisasi yang didukung AI dalam pascaproduksi—meliputi pengaturan warna, penyuntingan suara, dan VFX—sedang merevolusi produksi video dengan membebaskan para seniman untuk fokus pada keputusan kreatif, mempercepat jadwal, dan mengurangi biaya. Kolaborasi yang terus berjalan antara talenta manusia dan alat AI akan membentuk masa depan perfilman, menyajikan konten yang lebih menarik secara visual kepada penonton di seluruh dunia.
Bagaimana AI Merevolusi Pasca Produksi Video: Pengolahan Warna, Penyuntingan Suara, dan Otomatisasi VFX
Esai ini disampaikan berdasarkan percakapan dengan Antoine Wade, seorang profesional penjualan teknologi yang berbasis di San Antonio.
Meta Platforms Inc.
Pasar aluminium tembaga HVLP (Very Low Profile) global sedang mengalami pertumbuhan signifikan tahun ini, terutama didorong oleh meningkatnya permintaan untuk server AI.
Jon Peddie, pendiri dan presiden Jon Peddie Research, menjadi tamu utama dalam acara podcaster teknologi DE 24/7 Kenneth Wong, di mana ia membahas industri prosesor AI yang berkembang pesat dan fluktuasi harian dalam pasar miliaran dolar ini.
Hubungan yang terus berkembang antara kecerdasan buatan (AI) dan optimisasi mesin pencari (SEO) sedang merubah secara mendalam landscape pemasaran digital.
Perusahaan Intel telah memulai perubahan kepemimpinan yang signifikan dan pengurangan tenaga kerja di operasi pabriknya sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan yang lebih luas dengan tujuan untuk memfokuskan kembali strategi bisnisnya agar lebih sesuai dengan pasar kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat.
Industri pemasaran menghadapi kekhawatiran berkelanjutan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menghilangkan pekerjaan.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today