AI washing adalah taktik pemasaran yang menyesatkan yang semakin menarik perhatian karena kecerdasan buatan menjadi semakin umum di berbagai industri. Praktik ini melibatkan perusahaan yang berlebihan atau berlebihan dalam menyatakan sejauh mana AI diintegrasikan ke dalam produk atau layanan mereka, dengan mengisyaratkan adanya integrasi atau ketergantungan yang lebih dalam pada AI daripada yang sebenarnya ada. Iklan palsu semacam ini dapat menipu konsumen dan pemangku kepentingan. Istilah "AI washing" pertama kali digunakan pada tahun 2019 oleh AI Now Institute, sebuah organisasi riset di Universitas New York yang fokus pada dampak sosial teknologi AI. Secara konsep, ini mirip dengan strategi menipu seperti greenwashing, di mana perusahaan mengklaim manfaat lingkungan secara palsu untuk meningkatkan citra mereka. Demikian pula, AI washing mengeksploitasi antusiasme seputar inovasi AI untuk meningkatkan daya tarik produk tanpa memberikan kemampuan AI yang autentik. Contoh umum dari AI washing adalah penggunaan istilah tren seperti "pintar, " "dengan AI, " atau "berbasis pembelajaran mesin" untuk menggambarkan produk yang sebenarnya tidak menggunakan teknologi canggih ini. Misalnya, perangkat lunak yang diberi label "dilengkapi AI" mungkin sebenarnya bergantung pada algoritma berbasis aturan sederhana atau proses manual, bukan pembelajaran mesin atau jaringan neural yang nyata. Selain itu, perusahaan bisa mengklaim adanya keterlibatan AI selama pengembangan, padahal sebenarnya teknologi tersebut memiliki sedikit atau tidak ada pengaruh sama sekali. Dampak dari AI washing cukup besar. Bagi konsumen, klaim menyesatkan ini dapat menyebabkan kepercayaan yang salah dan harapan yang terlalu tinggi terhadap kemampuan produk. Pembeli mungkin percaya mereka mendapatkan solusi dengan peningkatan AI mutakhir, tetapi akhirnya kecewa atau mengalami kerugian finansial.
Lebih dari itu, AI washing dapat melemahkan transparansi dan akuntabilitas, menyulitkan usaha regulator dan pengawas untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan dan etika. Dari sudut pandang industri, AI washing berisiko mencoreng reputasi sektor AI secara keseluruhan. Ketika perusahaan berlebihan atau menyalahgunakan gambaran penggunaan AI mereka, hal ini memicu skeptisisme dan sinisme terhadap teknologi AI. Ketidakpercayaan ini dapat menutupi kemajuan nyata, menghambat investasi, inovasi, dan adopsi solusi AI yang sah. Mengatasi AI washing memerlukan tindakan terkoordinasi dari berbagai pemangku kepentingan. Perusahaan harus menerapkan komunikasi yang jujur dan transparan mengenai peran dan sejauh mana AI digunakan dalam produk mereka. Klaim pemasaran harus ditinjau secara cermat untuk memastikan keakuratan dan dukungan berbasis bukti. Badan regulasi dapat berkontribusi dengan menetapkan pedoman atau standar untuk iklan terkait AI guna mengurangi praktik menyesatkan. Pendidikan kepada konsumen juga sangat penting. Seiring AI semakin menyatu dalam kehidupan sehari-hari, pengguna perlu memahami apa itu teknologi AI yang nyata dan mampu menilai klaim vendor secara kritis. Kelompok industri dan lembaga akademik seperti AI Now Institute dapat membantu dengan melakukan riset, mengeluarkan sertifikasi, atau menyediakan sumber daya publik yang menjelaskan teknologi AI dan penggunaannya. Secara ringkas, AI washing adalah kekhawatiran yang terus meningkat dalam lanskap AI yang berkembang pesat. Memahami sifat, konsekuensi, dan strategi pencegahan dari AI washing dapat membantu membangun lingkungan AI yang lebih transparan, dapat dipercaya, dan inovatif. Memastikan klaim AI sesuai kenyataan melindungi konsumen dan mendukung pengembangan serta adopsi luas inovasi AI asli di berbagai sektor.
Memahami AI Washing: Risiko, Dampak, dan Pencegahan dalam Pemasaran AI
Laboratorium riset Kecerdasan Buatan Meta baru-baru ini mengumumkan terobosan besar dalam bidang visi komputer, menandai kemajuan menjanjikan dalam teknologi pengenalan objek.
Brightcove, penyedia layanan konten cloud global terkemuka, telah mengumumkan peluncuran tujuh fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan jangkauan global, meningkatkan keterlibatan audiens, memperbaiki kualitas siaran langsung, dan menyederhanakan alur kerja video.
Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah bidang optimisasi mesin pencari (SEO), menjadi elemen penting dalam bagaimana mesin pencari memberi peringkat konten dan bagaimana pemasar merencanakan strategi mereka.
Pertumbuhan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) tahun ini telah menyebabkan lonjakan permintaan yang signifikan di berbagai sektor, terutama memengaruhi industri foil tembaga.
Mondelēz International, pembuat Oreo, Chips Ahoy!, Ritz, dan Perfect Bar, telah mengembangkan alat AI generatif bernama AIDA (AI + Data) untuk mempersonalisasi iklan dan meningkatkan keterlibatan konsumen di berbagai merek utamanya.
Microsoft dilaporkan telah mengurangi target pertumbuhan penjualan untuk beberapa produk kecerdasan buatan (AI) setelah sejumlah besar staf penjualan gagal mencapai tujuan mereka dalam tahun fiskal yang berakhir pada Juni, menurut laporan dari The Information yang diterbitkan pada hari Rabu.
Kecerdasan Buatan dengan cepat mengubah lanskap pemasaran dengan menawarkan alat baru, wawasan, dan peluang yang membantu bisnis berinteraksi lebih efektif dengan audiens mereka.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today