Tantangan yang dihadapi para pemasar saat ini adalah memanfaatkan potensi AI tanpa mengorbankan tujuan keberlanjutan—sebuah pertanyaan yang telah kami teliti di Brandtech bersama klien dan kolega industri. Awal tahun ini, kami meluncurkan studi dampak lingkungan pertama kami bersamaan dengan kalkulator karbon yang disesuaikan untuk penggunaan di bidang pemasaran. Meskipun masih awal dalam mengatasi kekhawatiran ini, kami percaya berbagi wawasan sangat penting untuk memulai diskusi industri yang lebih luas—bukan tentang solusi cepat, tetapi tentang dialog yang penting. Jejak lingkungan tersembunyi dari AI cukup signifikan. Setiap penggunaan AI generatif—mulai dari menciptakan gambar, menganalisis data, hingga menyusun salinan—memerlukan komputasi yang membutuhkan energi besar pada server yang sering kali didukung oleh bahan bakar fosil, sehingga meningkatkan biaya lingkungan. Selain penggunaan energi, infrastruktur AI juga bergantung pada penambangan bahan langka, yang menyebabkan kerusakan tanah, pencemaran, konsumsi air tinggi, kerusakan ekosistem, dan risiko kesehatan di komunitas penambangan. Seiring dengan meningkatnya adopsi AI, kelangkaan sumber daya dan regulasi lingkungan yang makin ketat akan semakin menantang merek untuk mempertanggungjawabkan dan mungkin membayar dampak lingkungan mereka. Mengukur dampak lingkungan dari AI tetap kompleks tetapi sangat penting. Klien ingin mengetahui alat atau model AI mana yang lebih boros energi, bagaimana perbandingan dampak lingkungan dari kampanye AI dengan metode tradisional, dan apakah penggunaan energi dari alat AI dapat dinilai atau dilacak. Saat ini, belum ada penilaian keberlanjutan AI yang universal, meskipun platform seperti Hugging Face sedang mengerjakan tolok ukur energi. Pemasar harus menanyakan kepada penyedia tentang penggunaan energi terbarukan, jejak karbon, laporan emisi, dan bukti pengurangan yang dilakukan.

Memulai percakapan ini sangat penting untuk menetapkan praktik terbaik industri sejak dini, terutama karena menghapus AI setelah diadopsi sulit dilakukan. Secara internal, pemasar dapat melakukan audit terhadap alat AI mereka. Penggunaan energi berbeda secara signifikan antar model—terkadang menggunakan model bahasa besar adalah “seperti menggunakan nyala api tabung las untuk menyalakan lilin ulang tahun. ” Beralih ke model machine learning yang lebih sederhana dapat mengurangi konsumsi energi sekaligus memenuhi kebutuhan. Keterbukaan tentang alat AI dan biaya lingkungannya semakin diminta oleh klien dan dengan cepat menjadi standar baru. Seperti yang dikatakan salah satu klien, data emisi terkait AI akan diwajibkan dalam pelaporan tahun depan. Dengan menetapkan harapan transparansi yang jelas kepada penyedia dan mitra, merek mendorong akuntabilitas industri. Transparansi adalah aspek etis sekaligus kompetitif, karena para pemangku kepentingan dan regulator mengutamakan keberlanjutan, dan menyukai bisnis yang memimpin secara bertanggung jawab. Kuncinya adalah menyeimbangkan inovasi AI dengan keberlanjutan. Menghentikan penggunaan AI tidak perlu—sebenarnya, AI terlalu berharga—namun penggunaan yang lebih cerdas dan berfokus pada keberlanjutan sangat penting. Dengan sumber listrik yang semakin terbatas dan regulasi iklim yang semakin ketat ke depan, mengoptimalkan konsumsi digital saat ini akan membangun ketahanan dan mengurangi dampak buruk. Berikut yang dapat dilakukan pemasar secara langsung: - Melakukan audit terhadap alat AI untuk memahami dampak energi dan lingkungannya. - Mengajak penyedia AI untuk membahas tujuan keberlanjutan dan meminta dukungan mereka. - Mendidik tim tentang kompromi antara penggunaan AI dan praktik berkelanjutan. - Memimpin percakapan terbuka dengan klien dan pemangku kepentingan tentang menyeimbangkan inovasi dan tanggung jawab. - Menilai penggunaan AI secara cermat dengan alat seperti kalkulator karbon Brandtech untuk membandingkan kebutuhan energi dengan alternatif yang lebih rendah dampaknya. Di Brandtech, kami mengakui dampak revolusioner dari AI terhadap pemasaran, tetapi tetap memperhatikan implikasi lingkungannya. Kami berkomitmen untuk belajar secara terbuka dan berbagi pengetahuan agar para kreator, klien, merek, dan mitra dapat bekerja sama memajukan industri ini. Masa depan pemasaran akan dibentuk oleh seberapa baik kita menyeimbangkan inovasi dan tanggung jawab. Pemasar yang mampu menghadapi tantangan ini akan mendorong terciptanya industri yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Untuk belajar lebih lanjut, akses laporan dampak lingkungan AI dan kalkulator karbon Brandtech di sini.