Amazon sedang mengalami perubahan besar di divisi kecerdasan buatannya, yang ditandai dengan keluarnya seorang veteran lama dan pengangkatan kepemimpinan baru untuk mengawasi berbagai inisiatif AI yang lebih luas. Restrukturisasi ini menunjukkan komitmen baru Amazon dalam memajukan kecerdasan buatan, pengembangan silicon khusus, dan komputasi kuantum. Pengumuman ini berlangsung tak lama setelah konferensi tahunan AWS cloud computing di Las Vegas, yang menampilkan kemajuan teknologi terbaru dan prioritas strategis perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Amazon berusaha memperkuat posisinya di tengah kompetisi sengit dari raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, dan OpenAI, yang semuanya telah membuat kemajuan signifikan dalam penelitian dan penerapan AI. Sebagai tanggapan, Amazon melakukan evaluasi ulang dan memperkuat tenaga kerja serta kepemimpinannya di bidang utama ini. CEO Andy Jassy menekankan titik balik industri dimana kemajuan dalam AI sedang mengubah bisnis dan kehidupan sehari-hari, serta menyebutkan bahwa Amazon merestrukturisasi tim agar lebih selaras dalam menyalurkan bakat, sumber daya, dan strategi untuk menghadapi perubahan tersebut. Elemen utama dari reorganisasi ini adalah Peter DeSantis, seorang eksekutif cloud veteran yang sebelumnya memimpin infrastruktur AWS dan berperan penting dalam memperbesar teknologi cloud Amazon. Kini DeSantis memimpin kelompok AI yang lebih besar yang mencakup bukan hanya model AI tradisional, tetapi juga proyek silicon khusus dan komputasi kuantum—mencerminkan tujuan Amazon untuk menggabungkan kedalaman teknologi dengan pengembangan hardware inovatif agar tetap kompetitif. Pada saat yang sama, Prasad, anggota tim AI lama, akan pergi, menandai akhir dari suatu era dan memberi kesempatan bagi Amazon untuk memperkenalkan perspektif baru ke dalam strategi AI-nya.

Meskipun detail mengenai kepergiannya masih terbatas, Jassy mengakui kontribusi penting Prasad selama bertahun-tahun. Selain itu, Pieter Abbeel, yang bergabung ke Amazon untuk membawa keahlian di bidang AI dan machine learning, siap memainkan peran krusial dalam organisasi AI yang diperbarui, memanfaatkan latar belakang risetnya untuk memimpin inovasi dan penerapan AI mutakhir. Pembaruan kepemimpinan ini bersamaan dengan tujuan Amazon untuk memperluas kemampuan AI di ekosistem AWS dan sekitarnya, menanggapi kebutuhan yang terus berkembang dari pelanggan perusahaan, pengembang, dan konsumen. Dengan mengintegrasikan kemajuan AI dengan hardware kustom dan menjelajahi komputasi kuantum, Amazon berupaya mempercepat pengembangan teknologi generasi berikutnya. Restrukturisasi ini juga mencerminkan tren industri yang lebih luas, yaitu investasi besar dalam AI sebagai penggerak utama pertumbuhan dan keunggulan kompetitif di masa depan. Dengan lanskap AI yang cepat berubah, menumbuhkan kecepatan adaptasi dan kolaborasi lintas disiplin menjadi sangat penting. Singkatnya, perubahan terbaru di kepemimpinan AI Amazon menegaskan pengakuan perusahaan terhadap peran penting AI dalam transformasi digital. Penunjukan Peter DeSantis dan peran yang diperluas untuk Pieter Abbeel menunjukkan penekanan strategis pada penggabungan AI dengan hardware kustom dan teknologi kuantum. Seiring dengan meningkatnya persaingan AI secara global, pergeseran organisasi ini dimaksudkan untuk memberdayakan Amazon agar dapat berinovasi lebih cepat dan menyajikan solusi AI canggih kepada pelanggan di seluruh dunia.