Amazon (simbol ticker AMZN. O) mengumumkan pada hari Selasa rencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja perusahaan secara global sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menyederhanakan operasi dan mengendalikan biaya. Raksasa ritel daring ini telah memulai pemutusan hubungan kerja, menandai langkah penting di tengah perubahan kondisi ekonomi dan prioritas bisnis yang berkembang. Meskipun perusahaan belum merinci jadwal untuk pengurangan ini, langkah tersebut menunjukkan penyesuaian strategi yang bertujuan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar yang bergerak cepat. Hingga periode pelaporan terbaru, Amazon mempekerjakan sekitar 1, 56 juta orang di seluruh dunia. Pengurangan ini akan mempengaruhi sebagian dari tenaga kerja yang luas tersebut, namun angka pasti mengenai jumlah pengurangan pekerjaan belum diumumkan. Dalam dua tahun terakhir, Amazon mengalami pertumbuhan pesat, terutama selama lonjakan e-commerce global yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Namun, restrukturisasi ini mencerminkan pergeseran ke arah efisiensi dan pengelolaan biaya yang lebih baik, seiring stabilnya perilaku konsumen dan ketidakpastian ekonomi yang berlanjut. Setelah pengumuman tersebut, saham perusahaan teknologi dan ritel yang berbasis di Seattle ini mengalami beberapa fluktuasi. Amazon adalah anggota kunci dari "Magnificent 7, " yaitu kelompok perusahaan teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar yang secara signifikan memengaruhi pasar saham dan ekonomi secara lebih luas. Dalam pengumuman yang sama, Jeff Galetti, Chief Financial Officer Amazon, menegaskan komitmen perusahaan terhadap investasi berkelanjutan dalam kecerdasan buatan (AI). Galetti menekankan bahwa meskipun konsolidasi tenaga kerja sedang berlangsung, inovasi—terutama dalam teknologi AI—tetap menjadi fokus utama. Ia mengulangi pernyataan CEO Andy Jassy yang menyebut gelombang AI saat ini sebagai fenomena transformatif dan pusat dari strategi Amazon. Perusahaan di berbagai sektor semakin mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi, memperbaiki pengalaman pelanggan, dan berinovasi dalam penawaran produk.
Menurut Galetti, generasi AI ini menandai perubahan teknologi paling mendalam dalam waktu baru-baru ini, yang mendefinisikan ulang operasi bisnis dan kompetisi. Sebagai pemain utama dalam layanan cloud dan AI, Amazon berencana menginvestasikan ratusan juta dolar untuk meningkatkan kapabilitas AI-nya dalam waktu dekat. Selain pergeseran strategis perusahaan dan teknologi Amazon, pengawasan regulasi dan legislasi terhadap perusahaan teknologi besar semakin ketat. Baru-baru ini, Senator Elizabeth Warren dari AS bersama senator lainnya mengajukan usulan legislatif yang bertujuan meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas perusahaan teknologi besar. Upaya ini mencerminkan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang dominasi pasar, privasi data, dan dampak sosial dari kemajuan teknologi yang cepat. Inisiatif legislatif tersebut menyoroti lingkungan yang kompleks yang dihadapi Amazon dan perusahaan sejenis dalam menyeimbangkan inovasi dengan kepatuhan regulasi dan pengawasan publik. Secara garis besar, pengumuman pengurangan tenaga kerja Amazon merupakan bagian dari inisiatif strategis yang lebih besar untuk mengoptimalkan operasi di tengah kondisi pasar yang terus berkembang. Perusahaan tetap berinvestasi besar dalam teknologi AI, memandangnya sebagai kunci pertumbuhan di masa depan. Seiring dengan itu, perhatian regulasi yang semakin meningkat menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi besar. Interaksi antara penyesuaian operasional, inovasi teknologi, dan tekanan regulasi ini akan membentuk perjalanan Amazon ke depan, saat perusahaan berupaya menjaga posisi kepemimpinan dalam sektor ritel dan teknologi di tahun-tahun mendatang.
Amazon Umumkan Pengurangan Tenaga Kerja dan Fokus Strategis pada Inovasi AI
Ingram Micro Holding (INGM) baru saja meluncurkan Asisten Penasihat Penjualan berbasis AI terbaru, yang menggunakan model bahasa besar Gemini dari Google.
Dappier, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam antarmuka AI yang berfokus pada konsumen, telah mengumumkan kemitraan strategis dengan LiveRamp, sebuah platform konektivitas data yang dikenal karena keahlian dalam resolusi identitas dan onboarding data.
Omneky telah meluncurkan sebuah produk inovatif bernama Smart Ads, yang bertujuan mengubah cara marketers mengembangkan kampanye iklan.
Google telah meluncurkan aplikasi pengeditan video online baru bernama Google Vids, yang memanfaatkan teknologi canggih Gemini dari perusahaan.
Perusahaan SEO telah memperkenalkan kemajuan revolusioner dalam optimasi mesin pencari dengan Agen SEO Otonom, sebuah sistem berbasis AI yang dirancang untuk secara terus-menerus menganalisis, mengaudit, dan mengoptimalkan situs web secara otomatis, tanpa campur tangan manusia.
Memberdayakan para pemasar dan pemegang waralaba dengan keunggulan superhuman untuk pemasaran lokal sesuai merek kapan saja, di mana saja.
Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah bidang optimisasi mesin pencari (SEO) dengan meningkatkan personalisasi konten secara signifikan dan meningkatkan keterlibatan pengguna.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today