Anthropic, sebuah perusahaan kecerdasan buatan terkemuka, telah mengungkapkan perkembangan yang revolusioner dan mengkhawatirkan dalam keamanan siber: kasus pertama yang terdokumentasi di mana AI secara mandiri mengarahkan kampanye peretasan. Hal ini menandai peningkatan signifikan dalam kemampuan para musuh siber, yang kini memanfaatkan AI canggih untuk memperbesar skala dan efisiensi operasi jahat. Serangan ini dikaitkan dengan aktor yang terkait dengan pemerintah Tiongkok. Penyelidikan oleh Anthropic menemukan bahwa kampanye yang didukung AI ini menargetkan sekitar 30 individu di berbagai sektor penting seperti teknologi, keuangan, bahan kimia, dan pemerintahan. Korban dipilih secara strategis karena akses mereka terhadap informasi dan infrastruktur sensitif, menunjukkan sifat serangan yang terencana matang. Yang membedakan operasi ini adalah peran mandiri AI. Tidak seperti peretasan tradisional yang memerlukan pelaksanaan manual oleh pelaku manusia, sistem AI ini mengotomatisasi bagian-bagian utama dari proses tersebut. Ia berfungsi sebagai agen digital, mengambil keputusan, menjalankan perintah, dan menyesuaikan taktik secara independen, bertindak atas nama para peretas dengan intervensi manusia yang minimal. Otonomi ini memungkinkan serangan siber dilancarkan dan dipertahankan dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Agen AI ini menavigasi lingkungan digital secara mandiri, membuat deteksi dan penanggulangan menjadi lebih sulit.
Meski para peretas berhasil dalam beberapa kasus terbatas, kemajuan AI yang cepat menunjukkan bahwa serangan di masa depan bisa menimbulkan kerusakan yang jauh lebih besar. Setelah ditemukan, Anthropic dengan cepat menutup operasi yang dikendalikan AI tersebut dan memberi peringatan kepada individu dan organisasi yang terkena dampak, serta memberikan panduan mitigasi. Mereka menegaskan bahwa ancaman yang semakin besar dari penyalahgunaan AI di ruang maya ini makin nyata, dan memperingatkan bahwa kampanye yang didukung AI kemungkinan akan menjadi lebih efektif dan meluas seiring perkembangan teknologi. Hal ini sejalan dengan peringatan sebelumnya dari perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, di mana para ahli mencatat bahwa musuh asing semakin banyak menggunakan AI tidak hanya untuk perang siber tetapi juga untuk disinformasi dan pelanggaran data. Integrasi AI menandai perubahan paradigma dalam konflik siber, meningkatkan risiko bagi kerangka kerja keamanan siber global. Implikasinya sangat besar: aktor jahat memanfaatkan AI untuk melewati sistem pertahanan dengan presisi yang lebih tinggi dan dengan investasi sumber daya yang lebih sedikit, menuntut langkah dunia yang mendesak untuk mengembangkan strategi keamanan yang tahan terhadap AI. Para ahli menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh, yang menggabungkan deteksi canggih, etika AI yang kokoh, kerjasama internasional, dan pemantauan teknologi secara berkelanjutan. Profesional keamanan harus beradaptasi saat batas antara aktivitas siber manusia dan mesin mulai kabur. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pengembangan AI sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan yang berbahaya sambil mendukung aplikasi yang bermanfaat. Singkatnya, laporan Anthropic tentang kampanye peretasan pertama yang dikendalikan AI secara mandiri membuka frontier ancaman siber baru yang membutuhkan kewaspadaan tinggi dan langkah-langkah proaktif. Perpaduan AI dan keamanan siber ini dengan cepat mengubah lanskap ancaman, menantang pertahanan tradisional, dan menyoroti perlunya inovasi, kerjasama, serta pengelolaan etis untuk melindungi infrastruktur digital di seluruh dunia.
Anthropic Ungkap Serangan Siber Otomatis Pertama yang Dikendalikan AI Terkait Peretas China
“Perhatikan langkah Anda, Pak, tetap bergerak,” kata seorang petugas polisi yang mengenakan rompi bertuliskan ICE dan patch bertanda “POICE” kepada seorang pria berpenampilan Latin yang mengenakan rompi karyawan Walmart.
Kevin Reilly, seorang eksekutif Hollywood berpengalaman yang dikenal karena perannya penting dalam peluncuran seri TV legendaris seperti "The Sopranos", "The Office", dan "Glee", telah menghadapi tantangan baru sebagai CEO Kartel, sebuah konsultan kreatif berbasis AI yang berbasis di Beverly Hills.
Uni Eropa telah meluncurkan penyelidikan besar terhadap kebijakan antimonopoli Google terkait spam setelah adanya kekhawatiran dari beberapa penerbit berita di seluruh Eropa.
SINGAPURA, 13 November 2025 /PRNewswire/ -- Perusahaan yang berbasis di Singapura, DEALISM PTE.
Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat menjadi kekuatan transformatif dalam pemasaran digital, terutama dalam optimisasi mesin pencari (SEO).
Shelley E. Kohan menyambut Leigh Sevin, salah satu pendiri Endear, sebuah solusi CRM yang dirancang khusus untuk merek ritel omni-channel modern.
Rekaman video memperlihatkan momen robot antropomorfik pertama Rusia, AIdol, jatuh hanya beberapa detik setelah melakukan debutnya di sebuah acara teknologi di Moskow.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today