Meskipun memiliki harapan tinggi dan investasi besar, survei terbaru oleh PYMNTS Intelligence menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan besar kesulitan untuk mengimplementasikan AI dengan cara yang berarti, tertinggal dalam memanfaatkan potensinya yang transformatif. Survei dari chief operating officers dari perusahaan dengan pendapatan miliaran dolar mengungkapkan adanya ketidaksesuaian antara nilai yang dipersepsikan dari AI dan aplikasi saat ini. Banyak perusahaan menggunakan AI untuk tugas rutin seperti mengakses informasi dan chatbot layanan pelanggan, daripada untuk pengambilan keputusan strategis atau pengembangan produk inovatif. Pendekatan yang hati-hati terhadap implementasi AI mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai kemampuannya.
Survei ini juga menyoroti adanya korelasi antara penggunaan AI yang strategis dan hasil keuangan yang positif, dengan perusahaan yang menggunakan AI untuk tugas yang berdampak dan strategis melaporkan pengembalian investasi yang lebih tinggi. Adopsi AI juga memengaruhi kebutuhan tenaga kerja, dengan permintaan yang lebih tinggi untuk pekerja yang memiliki keterampilan analitis meskipun kebutuhan untuk pekerja yang kurang terampil menurun. COO terutama fokus pada metrik yang berkaitan dengan efisiensi saat menilai investasi AI, dengan pengurangan biaya lebih diutamakan daripada peningkatan keuntungan. Keberhasilan di masa depan dengan AI akan membutuhkan mengatasi tantangan implementasi, memikirkan kembali manajemen tenaga kerja, dan mengambil risiko yang diperhitungkan dengan penerapan yang lebih ambisius.
Perusahaan Besar Kesulitan Mengimplementasikan AI Efektif, Survei Mengungkapkan
Ringkasan Pasar Konten Hasil AI (AIGC) Teknologi AIGC mengoptimalkan alur kerja produksi, memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan konten lebih cepat sekaligus menjaga konsistensi merek di tengah permintaan pasar yang berkembang
Mike Crosby dari Circana menyoroti kelincahan saluran dalam segera mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan bisnis, mencatat percepatan yang sudah berlangsung.
Minta alat video AI Google untuk membuat film tentang seorang dokter penjelajah waktu yang terbang di sekitar kotak telepon berwarna biru Inggris, tidak mengherankan hasilnya mirip dengan Doctor Who.
Dalam lingkungan digital yang berkembang pesat saat ini, bisnis menghadapi tantangan yang semakin besar untuk mempertahankan visibilitas online dan daya saing.
Google telah meluncurkan Veo 3.1, versi terbaru dari generator video bertenaga AI canggih miliknya, menandai kemajuan besar dalam pembuatan konten berbasis AI.
SOMONITOR merupakan kerangka kerja AI explainable yang inovatif dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran dengan menggabungkan intuisi manusia dengan kemampuan kecerdasan buatan canggih.
Selama musim liburan 2024, adopsi chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) secara signifikan meningkatkan pengalaman belanja online bagi konsumen di Amerika Serikat, mendorong kenaikan penjualan yang nyata.
Automate Marketing, Sales, SMM & SEO
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
and get clients today