Kantor Paten dan Merek Dagang AS telah menerbitkan laporan yang membahas bagaimana undang-undang hak cipta yang ada berkaitan dengan konten yang dihasilkan oleh AI. Laporan tersebut menegaskan bahwa meskipun AI dapat memfasilitasi kreativitas, hanya karya yang mengandung kontribusi berarti dari manusia yang memenuhi syarat untuk perlindungan hak cipta. ### Temuan Utama **Kepengarangan Manusia Itu Penting** Laporan tersebut menekankan bahwa hak cipta diberikan hanya jika seorang manusia memberikan kontribusi kreatif yang bermakna, yang mungkin melibatkan: - Melakukan perubahan substansial pada materi yang dihasilkan AI. - Mengorganisasi atau memilih keluaran AI secara kreatif (misalnya, mengumpulkan teks AI menjadi sebuah koleksi). - Mengintegrasikan elemen yang dibuat AI ke dalam karya human-made yang lebih luas (seperti menggunakan visual AI dalam storyboard). Namun, hanya memberikan arahan kepada sistem AI tanpa kontribusi kreatif tambahan tidak memenuhi syarat untuk hak cipta. **Tidak Ada Perubahan Hukum yang Direkomendasikan** Kantor Paten merekomendasikan bahwa undang-undang yang ada sudah cukup untuk mengakomodasi konten yang dihasilkan AI, mencerminkan adaptasi masa lalu terhadap teknologi seperti fotografi dan pemrograman, dan tidak menyarankan amandemen hukum yang segera. ### Implikasi Bagi seniman, penulis, dan bisnis yang menggunakan alat AI, laporan ini menyiratkan: - **Karya Kolaboratif:** Proyek yang mengintegrasikan AI dan kreativitas manusia mungkin menerima perlindungan hak cipta sebagian. - **Penggunaan Alat:** Menggunakan AI untuk penyuntingan atau brainstorming tidak mengkompromikan kelayakan hak cipta jika seorang manusia membentuk produk akhir. - **Insinyur Prompt:** Individu yang hanya menghasilkan arahan tanpa peningkatan kreatif tidak akan mengklaim hak atas keluaran AI. ### Pertimbangan Masa Depan Kantor Paten berencana untuk mengeksplorasi data pelatihan AI dan lisensi dalam rilis mendatang, dengan proses hukum yang sedang berlangsung dapat memengaruhi interpretasi pedoman ini. Laporan ini adalah bagian dari Inisiatif AI Kantor Paten AS 2023, yang juga akan membahas isu-isu seperti replika digital dan cloning suara. ### Pertanyaan yang Sering Diajukan 1. **Apakah undang-undang hak cipta yang ada cukup untuk karya AI?** - Ya, undang-undang yang ada dapat menangani pertanyaan tentang kelayakan hak cipta AI tanpa perubahan legislasi. 2. **Apakah bahan yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI bisa dilindungi hak cipta?** - Tidak, hanya karya dengan kontrol manusia yang cukup atas elemen ekspresifnya yang memenuhi syarat. 3. **Apakah menggunakan alat AI memengaruhi hak cipta?** - Tidak, AI sebagai alat bantu tidak berdampak pada kelayakan hak cipta. 4.
**Apakah arahan sudah cukup untuk klaim kepengarangan?** - Tidak, arahan saja tidak memiliki kontrol manusia yang diperlukan untuk klaim kepengarangan. 5. **Apakah penyuntingan manusia pada keluaran AI memenuhi syarat untuk hak cipta?** - Ya, manusia dapat menerima hak cipta untuk kontribusi kreatif mereka dalam karya yang dihasilkan AI. 6. **Haruskah sistem AI mendapatkan perlindungan hukum baru?** - Tidak, tidak ada justifikasi untuk perlindungan hak cipta tambahan untuk keluaran AI. 7. **Bagaimana dengan kompetisi AI internasional?** - Banyak negara EU merasa prinsip hak cipta yang ada cukup untuk mengcover keluaran AI, tanpa perlu perlindungan tambahan. 8. **Dampak pada kreator dengan disabilitas yang menggunakan AI?** - AI dianggap sebagai alat bagi kreator, dan perlindungan hak cipta berlaku ketika hal itu meningkatkan karya asli seorang penulis. ### Untuk Informasi Lebih Lanjut Untuk membaca laporan lengkap dan mengakses contoh, kunjungi copyright. gov/AI.
Laporan Kantor Paten AS tentang Konten yang Dihasilkan oleh AI dan Undang-Undang Hak Cipta
Z.ai, sebelumnya dikenal sebagai Zhipu AI, adalah perusahaan teknologi terkemuka dari Tiongkok yang mengkhususkan diri dalam kecerdasan buatan.
Jason Lemkin memimpin putaran pendanaan awal melalui SaaStr Fund di Owner.com, sebuah platform berbasis AI yang mengubah cara operasional restoran kecil.
Tahun 2025 didominasi oleh AI, dan tahun 2026 akan mengikuti tren yang sama, dengan kecerdasan digital sebagai disruptor utama dalam media, pemasaran, dan periklanan.
Kecerdasan buatan (AI) secara dramatis mengubah cara penyampaian dan pengalaman konten video, terutama di bidang kompresi video.
Optimisasi pencarian lokal kini menjadi hal penting bagi bisnis yang ingin menarik dan mempertahankan pelanggan di wilayah geografis mereka.
Adobe telah memperkenalkan rangkaian baru agen kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu merek meningkatkan interaksi dengan konsumen di situs web mereka.
Panduan publik Amazon tentang mengoptimalkan penyebutan produk untuk Rufus, asisten belanja berbasis AI mereka, tetap tidak berubah, tanpa saran baru yang diberikan kepada penjual.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today