Raksasa teknologi China, Alibaba, telah memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) baru, mengklaim bahwa model tersebut mengungguli para pesaing seperti OpenAI, Meta, dan DeepSeek. Pengumuman model Qwen2. 5-Max pada 29 Januari menandai pengungkapan AI signifikan kedua dari China minggu ini, setelah model open-weight R1 dari DeepSeek yang menarik perhatian dengan klaim kinerja dan efektivitas biaya yang lebih baik dibandingkan rekan-rekannya di Amerika. Alibaba menyatakan bahwa Qwen 2. 5-Max, yang sebagian bersifat open-source, bahkan lebih mengesankan, mengungguli beberapa model pesaing dalam berbagai evaluasi internal yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Menurut perwakilan Alibaba, dalam uji benchmark seperti Arena-Hard, LiveBench, LiveCodeBench, GPQA-Diamond, dan MMLU-Pro, Qwen2. 5-Max sebanding dengan [Anthropic's] Claude-3. 5-Sonnet dan hampir sepenuhnya melampaui [OpenAI's] GPT-4o, DeepSeek-V3, dan [Meta's] Llama-3. 1-405B, sebagaimana dinyatakan pada 28 Januari dalam sebuah pesan yang diterjemahkan di WeChat. Pengumuman ini datang di tengah ketidakpastian bagi perusahaan teknologi Amerika.

Setelah pengungkapan DeepSeek, chatbot AI mereka dengan cepat menduduki posisi sebagai aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store AS milik Apple. Klaim DeepSeek akan hasil yang lebih baik saat melatih dan menjalankan model mereka dengan biaya yang jauh lebih rendah mengirimkan gelombang kejut melalui industri, menyebabkan penurunan valuasi sebesar $1 triliun untuk perusahaan teknologi besar, termasuk Nvidia, yang mengalami kerugian pasar satu hari terbesar dalam sejarah AS, bernilai $589 miliar. Kebangkitan DeepSeek juga telah memicu perlombaan kompetitif di antara perusahaan AI terkemuka di China, mendorong perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk meningkatkan model Doubao mereka dan kemungkinan menginspirasi Alibaba untuk meluncurkan model terbarunya.