Perusahaan Walt Disney telah memulai tindakan hukum penting terhadap Google dengan mengirim surat cease-and-desist, menuduh raksasa teknologi tersebut melanggar hak cipta konten Disney selama pelatihan dan pengembangan model kecerdasan buatan (AI) generatif tanpa memberikan kompensasi. Langkah ini menyoroti meningkatnya ketegangan antara sektor teknologi dan hiburan terkait penggunaan bahan berhak cipta untuk mendorong kemajuan AI. Menurut surat yang diperoleh Axios, sengketa ini berpusat pada penggunaan konten kreatif Disney yang luas—termasuk film, acara TV, dan karya lain yang dilindungi—tanpa mendapatkan lisensi atau izin. Disney berargumen bahwa eksploitasi tanpa izin ini merupakan pelanggaran hak cipta dengan sengaja, sebuah kekhawatiran yang diperkuat oleh besarnya dan kemungkinan konsekuensi dari tindakan Google. Surat dari Disney menekankan kekhawatiran perusahaan bahwa Google sangat bergantung pada konten milik Disney untuk mengembangkan teknologi AI sambil meraup manfaat komersial tanpa memberi kompensasi kepada Disney. Perwakilan hukum Disney memperingatkan bahwa praktik semacam ini merendahkan hak kekayaan intelektual dan menciptakan preseden yang meresahkan bagi para pencipta di berbagai industri. Meski berbagai upaya dari tim hukum Disney untuk bernegosiasi atau menyelesaikan masalah ini, Google dikabarkan tidak bertindak secara substansial atau mengakui kesalahan. Surat ini mencerminkan frustrasi yang semakin meningkat di kalangan pencipta konten tradisional yang semakin berhati-hati tentang bagaimana perusahaan teknologi besar menggunakan karya kreatif untuk kemajuan AI tanpa kesepakatan lisensi yang adil dan transparan. Sebagai tanggapan, Google mengeluarkan pernyataan yang menegaskan komitmennya terhadap hubungan kolaboratif jangka panjang dengan Disney. Google menekankan penghormatan terhadap hak kekayaan intelektual dan mempertahankan bahwa penggunaan konten pihak ketiga sesuai dengan hukum dan norma industri yang berlaku, menunjukkan niat untuk membela praktiknya sambil menjaga dialog tetap terbuka. Sengketa ini muncul di tengah pengawasan yang lebih luas dari perusahaan hiburan terhadap penggunaan materi berhak cipta oleh pengembang AI.
Semakin majunya model AI generatif yang terintegrasi secara komersial membuat keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hak kreatif menjadi tantangan yang kompleks. Disney memiliki sejarah mengambil langkah hukum untuk melindungi perpustakaan kontennya yang luas, dan surat cease-and-desist terbaru ini menegaskan kembali dedikasinya untuk melindungi hak kekayaan intelektual. Pendekatan tegas perusahaan ini dapat memperbesar konflik antara pembuat konten dan perusahaan teknologi yang sedang menjajaki front AI. Para analis industri melihat konflik Disney-Google sebagai cerminan dari debat yang lebih besar dalam membentuk masa depan konten kreatif dan teknologi. Kasus ini bisa menetapkan preseden penting mengenai hak pemilik konten, tanggung jawab pengembang AI, dan kerangka hukum yang mengatur materi berhak cipta dalam dataset pelatihan machine learning. Implikasinya melampaui Disney dan Google, mempengaruhi seniman, penulis, dan pengembang di seluruh dunia yang bergantung pada perlindungan penggunaan wajar dan lisensi untuk mempertahankan penghidupannya sambil mendorong inovasi. Oleh karena itu, penyelesaian kasus ini akan diawasi secara ketat oleh pemangku kepentingan di bidang hiburan, hukum, dan teknologi. Singkatnya, tantangan hukum Disney terhadap Google terkait dugaan penggunaan tidak sah karya-karya mereka untuk pelatihan AI menandai momen penting dalam hubungan yang terus berkembang antara hukum kekayaan intelektual dan kecerdasan buatan. Hal ini menegaskan pentingnya pedoman yang jelas dan kesepakatan yang adil untuk memastikan kemajuan teknologi menghormati hak kreatif dan memberikan kompensasi yang layak. Kisah ini sedang berkembang, dan pembaruan lebih lanjut akan mengikuti seiring munculnya informasi baru.
Disney Mengeluarkan Surat Hentikan dan Jauhkan (Cease-and-Desist) kepada Google atas Penggunaan Konten yang Tidak Sah dalam Pelatihan AI
Mega, sebuah platform pendukung pemasaran yang memanfaatkan kecerdasan buatan, telah menandatangani sewa untuk 3.926 kaki persegi di lantai sembilan The Refinery at Domino, yang dikelola oleh Two Trees Management, pemilik gedung tersebut memberitahu Commercial Observer.
OpenAI, pemimpin dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan, telah mengumumkan akuisisi startup perangkat keras AI, io, dengan kesepakatan besar sebesar 6,5 miliar dolar.
Actual SEO Media, Inc., sebuah agensi pemasaran digital terkemuka, baru-baru ini menyoroti kebutuhan penting bagi perusahaan SEO untuk menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dengan wawasan manusia, pemikiran strategis, dan keahlian kreatif agar tetap kompetitif dalam lanskap SEO yang berkembang pesat saat ini.
Ikhtisar Saham Broadcom (AVGO) Pada sesi pra-pasar, saham Broadcom turun 4,5%, diperdagangkan di harga $406 pada 11 Desember, sedikit di bawah posisi tertinggi 52-minggu sebesar $415 dan target harga analis sebesar $412
Bulan lalu, Amazon memperkenalkan beta terbatas dari Video Recaps yang dihasilkan AI untuk beberapa seri Prime Video internal, termasuk judul seperti Fallout, Jack Ryan, The Rig, Upload, dan Bosch.
Kenaikan terbaru dalam investasi di sektor kecerdasan buatan (AI) menandai pergeseran besar dalam panorama ekonomi dan teknologi global.
Seiring dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI) dan semakin terintegrasinya ke dalam pemasaran digital, pengaruhnya terhadap optimisasi mesin pencari (SEO) menjadi semakin signifikan.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today