Ketika diterapkan secara efektif, AI benar-benar dapat meningkatkan pengalaman bagi pelanggan maupun tim secara bersamaan. Saya telah mengamati balasan yang dihasilkan AI yang merujuk pada pembelian sebelumnya, menyesuaikan saran produk, dan bahkan mengubah nada berdasarkan sentimen. Alat-alat ini memungkinkan layanan yang lebih personal tanpa membebani agen, yang sangat penting karena pelanggan segera menyadari ketika suatu tanggapan disesuaikan untuk mereka dibandingkan pesan yang hanya salin-paste secara umum. AI juga memajukan kemampuan layanan mandiri secara luar biasa. Basis pengetahuan dapat diperbarui secara otomatis sesuai dengan masalah umum, membantu pelanggan menemukan jawaban secara mandiri. Ini mengurangi tiket dukungan, mempercepat penyelesaian masalah, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih berdaya. Namun, manfaat AI tidak hanya terbatas untuk pelanggan; ini juga menjadi aset besar bagi tim frontline. Ketika seorang perwakilan menangani sebuah kasus, AI dapat langsung mengambil riwayat interaksi terbaru, dokumen penting, atau rincian produk. Ini menghemat waktu dan mengurangi upaya orientasi bagi karyawan baru dengan menyematkan konteks langsung ke dalam alur kerja. Alih-alih mencari di berbagai sistem, agen dapat fokus menyelesaikan masalah. Orang Masih Menjadi Penggerak Pengalaman Meskipun teknologi terus berkembang, satu hal tetap konstan: pengalaman pelanggan yang luar biasa bergantung pada kepercayaan. Kepercayaan bukan dibangun dengan selalu mengatakan “ya. ” Kepercayaan dibangun melalui kejujuran, konsistensi, dan keberanian untuk menghadapi percakapan yang sulit. Dalam pengalaman pelanggan, ada saat-saat ketika menolak atau menangguhkan adalah hal yang perlu dilakukan.
Mungkin seorang klien meminta solusi cepat yang tidak akan bertahan lama, atau mungkin proyek tersebut tidak cocok. Meskipun opsi paling mudah adalah menyetujui dan melanjutkan, pendekatan itu tidak menguntungkan kedua belah pihak. Saya pernah mengalami saat harus mengatakan, “Ini bukan jalur yang tepat, ” atau bahkan, “Mungkin kami bukan mitra yang ideal untuk ini. ” Percakapan seperti ini tidak selalu nyaman, tetapi pada akhirnya membangun kepercayaan yang langgeng. Menjadi dianggap sebagai mitra strategis berarti memprioritaskan kesuksesan jangka panjang klien, bahkan jika harus mengorbankan peluang sementara. Perspektif ini mengubah pelanggan menjadi pendukung, bahkan saat mereka belum berinteraksi langsung dengan Anda. Interaksi yang jujur, penuh dukungan, dan didasarkan pada penghormatan timbal balik dapat membuka pintu untuk kolaborasi di masa depan, rujukan, atau diskusi baru saat klien berpindah ke organisasi lain. Inilah yang terlintas di pikiran saya saat memikirkan CX dan AI Bersama-sama. Teknologi ini menarik, tetapi tidak menggantikan koneksi manusia. Itu adalah alat yang membantu kita menjadi lebih efisien, konsisten, dan responsif. Namun, strateginya harus berasal dari orang-orang yang benar-benar peduli dengan pelanggan dan bersedia melakukan hal yang benar, meskipun itu menantang. * * * AI ada di sini untuk tetap. Ia akan terus berkembang dan menjadi bagian yang semakin integral dari cara kita beroperasi. Namun, inti dari pengalaman pelanggan tetap tidak berubah: mendengarkan dengan saksama, menanggapi dengan pemikiran, dan hadir dengan cara yang membangun kepercayaan dari waktu ke waktu.
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan dengan AI: Menyeimbangkan Teknologi dan Kepercayaan Manusia
Climaty AI, perusahaan teknologi iklim global terkemuka, telah meluncurkan platform inovatif yang bertujuan menjadi lapisan dasar iklim untuk semua keputusan media.
CEO Apple Inc., Tim Cook, baru-baru ini membahas pendekatan strategis perusahaan terhadap merger dan akuisisi (M&A), menekankan bahwa Apple tetap sangat terbuka terhadap peluang tersebut meskipun tertinggal di belakang raksasa teknologi lain dalam pengeluaran modal, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI).
Pada Mei 2025, Elon Musk, pengusaha teknologi terkenal dan CEO yang terkait dengan perusahaan seperti Tesla dan SpaceX, secara terbuka membahas perubahan besar dalam lanskap pencarian online.
Dalam lanskap siaran olahraga yang berkembang pesat, teknologi—khususnya kecerdasan buatan (AI)—sedang mengubah cara penonton menikmati pertandingan.
SenseTime, perusahaan pionir AI terkemuka dari Tiongkok, telah membentuk kemitraan strategis dengan perusahaan semikonduktor Cambricon untuk bersama-sama mengembangkan infrastruktur AI generasi berikutnya dan memperkuat ekosistem AI domestik China.
Microsoft India melaporkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja penjualannya setelah integrasi agen kecerdasan buatan (AI) ke dalam alur kerjanya.
Vista Social, sebuah platform manajemen media sosial terkemuka, telah memperkenalkan integrasi inovatif dengan teknologi ChatGPT, yang menjadi langkah besar dalam cara bisnis dan individu mengelola kehadiran media sosial mereka.
Automate Marketing, Sales, SMM & SEO
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
and get clients today