lang icon English
Oct. 22, 2025, 10:13 a.m.
320

Klarna Kembali Mempekerjakan Pemasar Manusia dan Layanan Pelanggan Setelah Percobaan AI

Klarna, sebuah perusahaan fintech terkemuka, membalik strategi tenaga kerjanya baru-baru ini dengan mempekerjakan kembali tenaga pemasaran manusia dan perwakilan layanan pelanggan setelah selama dua tahun terakhir bergantung sepenuhnya pada kecerdasan buatan (AI) untuk peran-peran tersebut. Perpindahan ini menandai perubahan signifikan dalam cara Klarna mengelola interaksi pelanggan dan pemasaran. Pada tahun 2023, Klarna membatalkan kontrak pemasaran mereka untuk menggunakan sistem berbasis AI dalam tugas-tugas pemasaran. Kemudian pada 2024, mereka sepenuhnya menggantikan tim layanan pelanggan manusia dengan Agen AI untuk menangani pertanyaan dan dukungan. Saat itu, CEO Sebastian Siemiatkowski menyatakan bahwa AI telah cukup maju untuk sepenuhnya menggantikan pekerja manusia. Klarna melaporkan menghemat sekitar 10 juta dolar AS dalam biaya pemasaran melalui penggunaan AI dalam terjemahan, produksi aset kreatif, dan analisis data, serta mengklaim bahwa AI menggantikan pekerjaan 700 agen layanan pelanggan penuh waktu, menyoroti potensi skala otomatisasi. Namun, pengalaman praktis menyempurnakan antusiasme awal terhadap peran AI yang menyeluruh. Siemiatkowski kemudian mengakui dalam wawancara Bloomberg bahwa terlalu fokus pada pengurangan biaya merupakan kesalahan besar.

Penekanan ini menyebabkan penurunan kualitas dan menunjukkan keterbatasan AI sebagai pengganti total manusia dalam fungsi tertentu. Keputusan Klarna untuk mempekerjakan kembali staf manusia mencerminkan pengakuan bahwa, meskipun AI unggul dalam tugas berulang dan berbasis data, AI kesulitan meniru komunikasi bernuansa, empati, dan input kreatif yang penting dalam layanan pelanggan yang dipersonalisasi. Perubahan arah ini mencerminkan percakapan industri yang lebih luas tentang keseimbangan antara otomatisasi AI dan keahlian manusia. Meskipun kemajuan AI berkembang pesat dan membawa manfaat operasional, perusahaan menyadari bahwa pendekatan hibrida yang menggabungkan intuisi manusia dengan efisiensi teknologi seringkali menghasilkan hasil terbaik bagi bisnis dan pelanggan. Pengalaman Klarna menjadi studi kasus dalam tantangan mengadopsi solusi berbasis AI secara penuh tanpa memperhatikan kualitas dan kepuasan pelanggan. Ini menyampaikan pesan penting kepada organisasi yang mempertimbangkan transformasi AI serupa: penghematan biaya tidak boleh menjadi satu-satunya faktor dalam restrukturisasi tenaga kerja, terutama saat kualitas layanan dan pengalaman pelanggan menjadi prioritas. Saat Klarna mempekerjakan kembali para pemasar dan perwakilan layanan pelanggan, mereka kemungkinan akan menjalankan strategi yang lebih seimbang yang memanfaatkan AI untuk mendukung, bukan menggantikan, kemampuan manusia. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan, keterlibatan pelanggan, dan efisiensi operasional dengan memastikan teknologi mendukung elemen manusia yang vital untuk keberhasilan bisnis. Secara keseluruhan, perjalanan Klarna—dari penggantian AI kembali ke rekrutmen manusia—mengilustrasikan peran AI yang terus berkembang di tempat kerja. Ini menegaskan pentingnya integrasi teknologi yang dipertimbangkan dengan bijaksana, yang mengakui kekuatan dan keterbatasan AI, serta memperkuat nilai tak tergantikan dari keterampilan manusia di era digital.



Brief news summary

Klarna, perusahaan fintech terkemuka, membalikkan strategi tenaga kerja berbasis AI setelah menggantikan staf pemasaran dan layanan pelanggan manusia dengan AI selama lebih dari dua tahun. Pada tahun 2023, perusahaan ini memotong kontrak pemasaran untuk menghemat 10 juta dolar dengan menggunakan AI untuk penerjemahan, tugas kreatif, dan analisis data. Pada tahun 2024, Klarna menggantikan semua 700 agen layanan pelanggan dengan AI, dengan harapan efisiensi yang lebih baik. Namun, CEO Sebastian Siemiatkowski mengakui bahwa prioritas penghematan biaya menyebabkan penurunan kualitas, mengungkap batasan AI dalam memberikan layanan yang bernuansa dan kreativitas. Pengalaman Klarna menyoroti pentingnya menyeimbangkan AI dengan keahlian manusia, karena interaksi yang dipersonalisasi membutuhkan empati dan pemahaman yang tidak dapat direplikasi oleh AI. Kasus ini memperingatkan perusahaan agar tidak melakukan over-automatisasi yang mengorbankan kualitas layanan, menunjukkan bahwa model gabungan antara intuisi manusia dan efisiensi AI lebih mendukung keberhasilan. Ini menegaskan pelajaran dari industri yang lebih luas: meskipun AI memiliki manfaat, keterampilan manusia tetap sangat penting di dunia digital saat ini.

Watch video about

Klarna Kembali Mempekerjakan Pemasar Manusia dan Layanan Pelanggan Setelah Percobaan AI

Try our premium solution and start getting clients — at no cost to you

I'm your Content Creator.
Let’s make a post or video and publish it on any social media — ready?

Language

Hot news

Oct. 22, 2025, 2:21 p.m.

Meta Mengurangi Tenaga Kerja AI Sebanyak 600 Oran…

Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, sedang mengurangi tenaga kerjanya di divisi kecerdasan buatan dengan mem-PHK sekitar 600 orang.

Oct. 22, 2025, 2:16 p.m.

Pembuatan Konten Berbasis AI: Meningkatkan Perfor…

Pembuatan konten terus menjadi elemen fundamental dari Optimisasi Mesin Pencari (SEO), penting untuk meningkatkan visibilitas situs web dan menarik lalu lintas organik.

Oct. 22, 2025, 2:16 p.m.

Chatbot AI Dorong Lonjakan Penjualan Online Selam…

Analisis terbaru dari Salesforce mengungkapkan bahwa chatbot berbasis AI telah menjadi bagian yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan online di seluruh Amerika Serikat selama musim liburan 2024, menyoroti pengaruh yang semakin besar dari kecerdasan buatan dalam ritel, terutama di bidang e-commerce di mana interaksi pelanggan sangat krusial.

Oct. 22, 2025, 2:13 p.m.

Google Memperkenalkan 'Search Live' Pencarian Sua…

Google baru-baru ini meluncurkan fitur inovatif yang disebut 'Search Live,' yang bertujuan mengubah interaksi pengguna dengan mesin pencari.

Oct. 22, 2025, 2:11 p.m.

Moderasi Konten Video AI Menangani Kekhawatiran t…

Dalam era konsumsi konten digital yang belum pernah terjadi sebelumnya saat ini, kekhawatiran tentang akses mudah terhadap materi online yang berbahaya dan tidak pantas telah mendorong kemajuan signifikan dalam teknologi moderasi konten.

Oct. 22, 2025, 10:30 a.m.

Kuaishou's Kling AI Menghasilkan Video dari Deskr…

Pada Juni 2024, Kuaishou, platform video pendek terkemuka asal China, meluncurkan Kling AI, sebuah model kecerdasan buatan canggih yang dapat menghasilkan video berkualitas tinggi langsung dari deskripsi bahasa alami—sebuah terobosan besar dalam pembuatan konten multimedia berbasis AI.

Oct. 22, 2025, 10:27 a.m.

Veeam Akan Akuisisi Securiti AI Senilai Rp26,2 Tr…

Veeam Software telah setuju untuk mengakuisisi perusahaan manajemen privasi data, Securiti AI, dengan nilai sekitar $1,73 miliar, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan privasi data dan tata kelola datanya.

All news

AI team for your Business

Automate Marketing, Sales, SMM & SEO

and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed

and get clients today