Yann LeCun, Kepala Ilmuwan AI di Meta dan sosok pelopor dalam kecerdasan buatan, meninggalkan perusahaan setelah 12 tahun untuk memulai usaha baru yang fokus pada Kecerdasan Mesin Lanjutan (AMI). Selama masa jabatannya, LeCun memegang peran sentral dalam meningkatkan kemampuan penelitian Meta melalui divisi Facebook AI Research (FAIR), sekaligus menjabat sebagai profesor di New York University. Kepergiannya menandai berakhirnya babak penting dalam pengembangan AI Meta. Startup baru LeCun bertujuan mendorong AI melampaui model bahasa besar (LLMs) saat ini dengan mengembangkan sistem yang mampu memahami dunia fisik secara komprehensif. Berbeda dengan LLMs, yang terutama memproses teks berdasarkan pola data, model-model ini akan menggabungkan kemampuan menyimpan memori, penalaran, dan kemampuan merencanakan rangkaian tindakan yang kompleks. Pendekatan ini merupakan loncatan besar menuju mereplikasi kecerdasan dan kognisi manusia, sehingga mesin dapat belajar dari pengalaman, beradaptasi, dan membuat keputusan otonom yang cerdas. Kemajuan ini berpotensi merevolusi berbagai industri termasuk robotika, kendaraan otonom, kesehatan, dan logistik dengan menawarkan solusi berbasis AI yang lebih canggih. Meta menyatakan komitmennya untuk mendukung dan berkolaborasi dengan startup LeCun, menegaskan minat mereka dalam menjaga posisi terdepan dalam bidang AI di tengah persaingan dari perusahaan seperti Google dan OpenAI. LeCun akan tetap berada di Meta hingga akhir tahun untuk memastikan transisi berjalan lancar, sementara FAIR akan berlanjut di bawah kepemimpinan baru.
Ia menganggap pendirian FAIR sebagai salah satu pencapaian terbesarnya, dengan menyoroti dampaknya terhadap strategi AI dan pengembangan talenta di Meta. Karya revolusioner LeCun dalam jaringan saraf konvolusional dan deep learning telah mengubah AI dari teori menjadi aplikasi praktis, menjadikan Meta sebagai pusat riset AI utama. Startup-nya bertujuan memperluas warisan ini dengan membangun sistem AI yang meniru pemahaman dan penalaran manusia secara lebih dekat. Langkah ini mencerminkan tren industri yang lebih luas, di mana para peneliti AI terkemuka mengejar jalur kewirausahaan untuk mempercepat inovasi, seringkali melalui kolaborasi antara raksasa teknologi mapan dan startup yang gesit—sebuah model yang diadopsi Meta dalam mendukung inisiatif baru LeCun. Seiring berkembangnya AI, pengembangan Kecerdasan Mesin Lanjutan bertujuan mengatasi keterbatasan model saat ini seperti kurangnya memori jangka panjang, kemampuan penalaran mendalam, dan pemahaman situasional. Peningkatan kemampuan ini akan menghasilkan sistem AI yang lebih serbaguna dan andal, mampu menghadapi tantangan kompleks di berbagai sektor dan masyarakat secara umum. Singkatnya, kepergian Yann LeCun dari Meta untuk meluncurkan startup yang fokus pada AMI merupakan tonggak penting dalam kemajuan AI. Keahliannya dan kolaborasi berkelanjutan dengan Meta berpotensi mendorong kemajuan mesin cerdas yang dilengkapi pemahaman, memori, penalaran, dan perencanaan yang lebih unggul. Transisi ini mencerminkan ambisi pribadi serta sifat dinamis dan evolusioner dari riset dan komersialisasi AI di abad ke-21.
Yann LeCun Tinggalkan Meta untuk Meluncurkan Startup Kecerdasan Mesin Lanjutan
Laboratorium riset Kecerdasan Buatan Meta baru-baru ini mengumumkan terobosan besar dalam bidang visi komputer, menandai kemajuan menjanjikan dalam teknologi pengenalan objek.
Brightcove, penyedia layanan konten cloud global terkemuka, telah mengumumkan peluncuran tujuh fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan jangkauan global, meningkatkan keterlibatan audiens, memperbaiki kualitas siaran langsung, dan menyederhanakan alur kerja video.
Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah bidang optimisasi mesin pencari (SEO), menjadi elemen penting dalam bagaimana mesin pencari memberi peringkat konten dan bagaimana pemasar merencanakan strategi mereka.
Pertumbuhan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) tahun ini telah menyebabkan lonjakan permintaan yang signifikan di berbagai sektor, terutama memengaruhi industri foil tembaga.
Mondelēz International, pembuat Oreo, Chips Ahoy!, Ritz, dan Perfect Bar, telah mengembangkan alat AI generatif bernama AIDA (AI + Data) untuk mempersonalisasi iklan dan meningkatkan keterlibatan konsumen di berbagai merek utamanya.
Microsoft dilaporkan telah mengurangi target pertumbuhan penjualan untuk beberapa produk kecerdasan buatan (AI) setelah sejumlah besar staf penjualan gagal mencapai tujuan mereka dalam tahun fiskal yang berakhir pada Juni, menurut laporan dari The Information yang diterbitkan pada hari Rabu.
Kecerdasan Buatan dengan cepat mengubah lanskap pemasaran dengan menawarkan alat baru, wawasan, dan peluang yang membantu bisnis berinteraksi lebih efektif dengan audiens mereka.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today