Sekolah Menengah Antioch di Nashville, Tennessee, baru-baru ini menjadi lokasi insiden penembakan tragis. Sebagai respons, banyak orang yang mengungkapkan kekhawatiran tentang efektivitas Omnilert, sistem deteksi senjata yang didukung AI yang diterapkan di sekolah tersebut. Dave Fraser, CEO perusahaan, telah menjelaskan baik manfaat maupun keterbatasan sistem keamanan berbasis AI tersebut. "Sistem kami beroperasi dengan memantau secara terus-menerus siaran video, secara efektif mengambil peran sebagai pengamat manusia, " jelas Fraser kepada Fox Business.

"Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem ini harus mampu mendeteksi senjata dengan cara yang mirip dengan cara manusia. " Ia menekankan bahwa tidak seperti sistem pengawasan konvensional yang biasanya bersifat reaktif, Omnilert dirancang sebagai langkah pencegahan yang seharusnya digunakan bersamaan dengan strategi lainnya. "Metode deteksi visual yang inovatif ini memberikan keuntungan menarik ketika diintegrasikan dengan teknologi tambahan, " kata Fraser. Mengenai insiden di Nashville, ia menyebutkan bahwa penembakan tersebut terjadi "di luar jangkauan pandang, " sehingga membuatnya "tidak mungkin" bagi Omnilert untuk mendeteksi senjata dan mengidentifikasi bahaya. Pada Februari 2023, dewan Metro Nashville Public Schools (MNPS) menyetujui kontrak senilai $1 juta dengan Omnilert untuk sistem deteksi senjata AI-nya, yang direncanakan akan berakhir pada 30 November 2025, menurut stasiun berita lokal WKRN. Fraser menegaskan kepada Fox Business bahwa sistem Omnilert dirancang untuk respons cepat karena "waktu sangat kritis" dalam keadaan darurat. "Jika dapat mengidentifikasi senjata, biasanya akan dilakukan dalam waktu kurang dari satu detik, pada saat itu data mengenai potensi ancaman akan dikirimkan kepada operator manusia untuk dikonfirmasi. " Setelah ancaman dikonfirmasi, Omnilert dapat secara otomatis mengaktifkan langkah-langkah keamanan lainnya, seperti alarm atau kunci pintu. Namun, Fraser mengakui ketidaksempurnaan dari setiap sistem tunggal, dan mendorong integrasi Omnilert dengan protokol keselamatan tambahan. "Intinya, " tegasnya, adalah untuk menerapkan "beberapa lapisan pertahanan. " Di situs webnya, Omnilert merincikan strategi komprehensif untuk keselamatan sekolah, merekomendasikan pelatihan staf, keamanan di lokasi, kamera pengawas, detektor logam, dan langkah-langkah lainnya bersamaan dengan sistem deteksi AI. Menurut laporan tahunan terbaru Omnilert tentang kekerasan senjata, sebelum tragedi Sekolah Menengah Antioch, tahun 2024 mencatat insiden penembakan di sekolah K-12 tertinggi kedua sejak 1966. Pasca penembakan, Fran Bush, mantan anggota dewan Metro Nashville Public Schools, menyatakan kepada New York Post bahwa ia "melihat hari ini akan datang. " "Saya selalu tahu itu akan terjadi karena ini seperti pintu terbuka dengan semua orang masuk, " kata Bush, menambahkan bahwa ia telah mendorong pengenalan detektor logam di distrik sekolah, tetapi usahanya tidak berhasil.