Kepercayaan terhadap kecerdasan buatan generatif (AI) di kalangan profesional periklanan terkemuka mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut studi terbaru dari Boston Consulting Group (BCG). Optimisme ini menandai perubahan besar dalam pendekatan bidang pemasaran terhadap AI generatif seiring teknologi ini matang dan memperoleh kelayakan komersial. Laporan BCG berjudul "Bagaimana CMOs Mengembangkan GenAI di Masa Sulit" mengungkapkan bahwa 80% chief marketing officers (CMO) kini menyatakan keyakinan terhadap AI generatif—tinggi sepanjang masa—menandai meningkatnya antusiasme di bidang yang berkembang pesat ini. Secara historis, merek-merek mendekati AI generatif secara hati-hati karena kekhawatiran mengenai keandalan, etika, dan tantangan integrasi. Namun, seiring penyelesaian masalah-masalah tersebut, kekhawatiran mulai berkurang, dengan lebih banyak CMO yang aktif merencanakan untuk memperluas investasi. Laporan ini menyoroti peralihan dari proyek percontohan terbatas ke penerapan yang lebih luas dan komprehensif di seluruh fungsi pemasaran. Mark Abraham, pemimpin personalisasi global BCG, mencatat bahwa meskipun saat ini menghadapi ketidakpastian ekonomi, CMO menginvestasikan secara besar-besaran untuk menanamkan AI generatif secara mendalam, meningkatkan personalisasi dan efisiensi operasional. Peran strategis AI generatif memungkinkan merek menyampaikan konten, penawaran, dan komunikasi yang sangat personal secara masif, meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mengoptimalkan efektivitas pemasaran. Seiring perkembangan teknologi ini, CMO semakin menyadari potensi transformasinya terhadap pemasaran tradisional dan penciptaan keunggulan kompetitif. Laporan ini, berdasarkan survei terhadap 200 CMO dari pasar utama di Asia, Eropa, dan Amerika Utara (April-Mei 2025), memberikan perspektif global tentang tren adopsi. Secara khusus, 71% CMO berencana menginvestasikan lebih dari $10 juta setiap tahun dalam proyek AI generatif selama tiga tahun mendatang—naik dari 57% pada 2024—menggambarkan pengakuan bahwa AI generatif adalah kebutuhan strategis.
Pendanaan tambahan ini akan mendukung aplikasi seperti penciptaan konten, segmentasi pelanggan, optimalisasi kampanye, dan pengelolaan interaksi secara waktu nyata, dengan tujuan meningkatkan ROI pemasaran dan memperkuat loyalitas merek. Lonjakan adopsi ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi, termasuk inflasi dan gangguan rantai pasok. Komitmen CMO untuk memperluas AI generatif menegaskan kepercayaan bahwa teknologi ini dapat mendorong efisiensi dan nilai tambah untuk mengurangi risiko pasar. Ke depan, integrasi AI generatif dalam proses kerja pemasaran diperkirakan akan semakin cepat, didorong oleh kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami, pembelajaran mesin, dan analitik data. Peningkatan ini meningkatkan kemampuan AI untuk memahami, memprediksi, dan merespons perilaku konsumen dengan tingkat kecanggihan yang semakin tinggi. Seiring AI generatif semakin terintegrasi, pengaruhnya diperkirakan akan meluas ke bidang lain seperti pengembangan produk, layanan pelanggan, dan penjualan, memungkinkan pengalaman pelanggan yang mulus dan personal, mengurangi gesekan, serta meningkatkan kepuasan di setiap titik kontak. Meskipun antusiasme ini tinggi, BCG mengingatkan perlunya penerapan AI secara hati-hati dan bertanggung jawab. Transparansi, pengurangan bias, dan kepatuhan terhadap regulasi tetap krusial untuk menjaga kepercayaan. Para pemimpin didorong untuk membangun kerangka tata kelola yang kuat dan berinvestasi dalam pelatihan guna memaksimalkan manfaat AI sekaligus meminimalkan risiko. Singkatnya, temuan BCG menandai perubahan penting dalam teknologi pemasaran. AI generatif berkembang dari alat eksperimen menjadi aset yang esensial, dengan para profesional iklan terkemuka membuka potensi baru dalam komunikasi yang personal dan keunggulan operasional. Dengan rencana investasi yang besar dan kesepahaman yang semakin meningkat tentang pentingnya AI secara strategis, industri pemasaran berada di ambang perubahan transformasional yang didorong oleh teknologi kuat ini.
Studi BCG Mengungkapkan Kepercayaan Tertinggi terhadap AI Generatif di Kalangan CMO yang Memandu Transformasi Pemasaran
Bloomberg Micron Technology Inc, produsen chip memori terbesar di AS, telah mengeluarkan prediksi optimis untuk kuartal saat ini, menunjukkan bahwa meningkatnya permintaan dan kekurangan pasokan memungkinkan perusahaan untuk mengenakan harga yang lebih tinggi untuk produk mereka
DeepMind milik Google baru-baru ini memperkenalkan AlphaCode, sebuah sistem kecerdasan buatan inovatif yang dirancang untuk menulis kode komputer dengan tingkat yang sebanding dengan programmer manusia.
Seiring lanskap digital yang berkembang pesat, mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam strategi optimisasi mesin pencari (SEO) menjadi hal yang sangat penting untuk keberhasilan daring.
Kemunculan kecerdasan buatan (AI) dalam industri fashion telah memicu perdebatan sengit di antara kritik, pembuat karya, dan konsumen.
Dalam dunia yang serba cepat saat ini, di mana penonton sering merasa kesulitan untuk meluangkan waktu membaca berita yang panjang, jurnalis semakin mengadopsi teknologi inovatif guna mengatasi masalah ini.
Teknologi kecerdasan buatan sedang merevolusi pembuatan konten video, terutama melalui munculnya alat pengeditan video berbasis AI.
18 Desember – Liverpool telah memperkuat komitmennya terhadap operasi berbasis data dengan mengumumkan kemitraan multi-tahun baru dengan SAS, yang akan menjadi mitra resmi otomasi pemasaran berbasis AI klub.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today