Integrasi AI ke dalam tenaga kerja sedang membentuk masa depan kerja, dengan manusia dan AI bekerja bersama-sama untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kreativitas. Alih-alih menggantikan manusia, alat AI meningkatkan kemampuan manusia, yang mengarah pada perubahan positif seperti peningkatan produktivitas, peningkatan inovasi, pengambilan keputusan yang lebih baik, pembelajaran yang disesuaikan, dan penciptaan kategori pekerjaan baru. Namun, ada juga tantangan yang harus diatasi, termasuk kesenjangan keterampilan, penggantian pekerjaan, masalah etika, tekanan yang meningkat pada pekerja, dan kesenjangan digital.
Untuk berhasil mengintegrasikan AI ke dalam tenaga kerja, strategi seperti investasi dalam literasi AI dan pelatihan keterampilan, pengembangan panduan etika AI, menumbuhkan budaya pembelajaran berkelanjutan, dan menerapkan kebijakan dan infrastruktur yang mendukung sangat penting. Kerjasama antara manusia dan AI memiliki potensi besar untuk inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan, dan fokusnya harus pada mempersiapkan tenaga kerja untuk masa depan agar AI dapat berfungsi sebagai alat pemberdayaan dan bukan penggantian.
Masa Depan Kerja: Bagaimana Integrasi AI Mengubah Tenaga Kerja
Syarikat Walt Disney telah memulakan tindakan undang-undang yang penting terhadap Google dengan mengeluarkan surat berhenti dan jangan lakukan, menuduh gergasi teknologi itu melanggar hak cipta kandungan Disney semasa latihan dan pembangunan model kecerdasan buatan (AI) generatif tanpa memberikan pampasan.
Apabila kecerdasan buatan (AI) semakin maju dan mengintegrasi ke dalam pemasaran digital, pengaruhnya terhadap pengoptimuman mesin carian (SEO) menjadi semakin penting.
MiniMax dan Zhipu AI, dua syarikat kecerdasan buatan terkemuka, dilaporkan sedang bersiap untuk menjadi awam di Bursa Saham Hong Kong seawal Januari tahun depan.
Denise Dresser, Ketua Pegawai Eksekutif Slack, dijadual meninggalkan jawatannya untuk menjadi Ketua Pegawai Hasil di OpenAI, syarikat di belakang ChatGPT.
Industri perfileman sedang mengalami transformasi besar kerana studio semakin menggunakan teknik sintesis video kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan aliran kerja pasca pengeluaran.
AI sedang merevolusikan pemasaran media sosial dengan menawarkan alat yang mempermudah dan meningkatkan penglibatan audien.
Kemunculan influencer yang dijana oleh AI di media sosial menandakan satu perubahan besar dalam persekitaran digital, mencetuskan perdebatan meluas mengenai keaslian interaksi dalam talian dan kebimbangan etika yang berkaitan dengan persona maya ini.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today