Sekitar sepertiga pekerja percaya bahwa penggunaan AI akan mengurangi peluang kerja bagi mereka di masa depan. Sementara chatbot sebagian besar dianggap sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi daripada meningkatkan kualitas, pekerja Amerika memiliki perasaan campur aduk tentang dampak AI terhadap pekerjaan mereka. Pew Research Center survei 5. 273 orang dewasa yang bekerja di AS dari 7 hingga 13 Oktober 2024, untuk mengukur persepsi tentang AI di tempat kerja. Para peserta adalah anggota American Trends Panel, yang dipilih melalui sampling acak dan diberi bobot untuk representasi demografis. Temuan utama menunjukkan bahwa hanya 6% pekerja yang mengantisipasi lebih banyak peluang kerja karena AI, sementara 32% memprediksi peluang yang lebih sedikit, dan 31% percaya tidak akan ada perubahan yang berarti. Pekerja berpendapatan rendah dan menengah lebih cenderung melihat AI sebagai ancaman terhadap prospek pekerjaan mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang berpendapatan tinggi, yang cenderung merasa bahwa AI akan memiliki dampak yang tidak signifikan. Saat ini, 16% pekerja menggunakan alat AI dalam pekerjaan mereka, dengan sebagian besar (63%) jarang atau tidak pernah menggunakan AI. Tren ini terutama umum di antara pekerja muda dan mereka yang memiliki kualifikasi pendidikan lebih tinggi.
Secara signifikan, 31% pengguna non-AI mengakui bahwa AI bisa menangani sebagian dari beban kerja mereka. Dalam hal chatbot AI seperti ChatGPT, sekitar 10% pekerja menggunakannya secara teratur, sementara 55% jarang atau tidak pernah menggunakannya sama sekali. Pekerja muda berusia 18 hingga 29 menunjukkan frekuensi penggunaan chatbot tertinggi. Di antara mereka yang menggunakan chatbot, aplikasi utama termasuk penelitian, pengeditan, dan penyusunan konten. Pengguna menunjukkan bahwa chatbot lebih efektif dalam mempercepat tugas daripada meningkatkan kualitas output.
Dampak AI terhadap Peluang Kerja: Perspektif Pekerja
Dalam era di mana teknologi mengubah cara kita membuat konten dan mengelola jejaring sosial, Hallakate memperkenalkan pelatihan baru yang disesuaikan untuk zaman ini: AI SMM.
Ikhtisar Laporan Pasar Penjualan Cluster GPU Pelatihan AI Global diperkirakan mencapai sekitar USD 87,5 miliar pada tahun 2035, meningkat dari USD 18,2 miliar pada tahun 2025, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 17,0% antara tahun 2026 dan 2035
Ikhtisar Pasar AI Multimodal Coherent Market Insights (CMI) telah menerbitkan laporan riset komprehensif tentang Pasar AI Multimodal Global, memproyeksikan tren, dinamika pertumbuhan, dan ramalan hingga tahun 2032
Kecerdasan buatan (AI) secara dramatis mengubah algoritme mesin pencari, secara fundamental mengubah cara informasi diindeks, dievaluasi, dan disampaikan kepada pengguna.
Dalam beberapa tahun terakhir, pekerjaan jarak jauh telah mengalami transformasi besar-besaran, sebagian besar karena kemajuan teknologi—terutama munculnya platform konferensi video yang didukung kecerdasan buatan (AI).
Platform media sosial semakin menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan moderasi konten video mereka, menghadapi lonjakan video sebagai bentuk komunikasi daring yang dominan.
Pembalikan Kebijakan: Setelah bertahun-tahun memperketat pembatasan, keputusan untuk mengizinkan penjualan chip Nvidia H200 ke China memicu keberatan dari sebagian Partai Republik.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today