Seiring pemerintahan Trump bersikeras bahwa mereka serius dalam negosiasi untuk mengakhiri penutupan pemerintah, sepasang video deepfake rasis yang menyinggung pemimpin Demokrat diputar berulang kali di ruang briefing Gedung Putih selama berjam-jam pada hari Rabu. Video-video tersebut, diposting oleh Donald Trump di platform media sosialnya pada hari Senin, menggunakan audio palsu untuk secara salah menggambarkan pemimpin minoritas Senat Chuck Schumer menyebut Demokrat sebagai "sampah bangsat yang sadar, " dan menampilkan pemimpin minoritas DPR Hakeem Jeffries mengenakan kumis palsu dan sombrero. JD Vance, wakil presiden AS, meremehkan taktik tersebut saat tampil langka di ruang briefing. “Saya pikir ini lucu. Presiden sedang bercanda dan kami bersenang-senang. Anda bisa bernegosiasi dengan niat baik sambil juga menertawakan beberapa absurditas posisi Demokrat, dan bahkan menertawakan absurditas mereka sendiri. “Saya akan katakan kepada Hakeem Jeffries saat ini, saya berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa jika kamu membantu kami membuka kembali pemerintah, meme sombrero akan berhenti. Saya telah bicara kepada presiden tentang hal itu. ” Jeffries mengutuk meme-meme tersebut sebagai rasialis.

Vance merespons, “Saya sejujurnya bahkan tidak tahu apa artinya itu. Misalnya, apakah dia orang Meksiko-Amerika yang tersinggung dengan meme sombrero?” Kedua klip tersebut, yang disusun dengan musik mariachi dari Meksiko, bertujuan memperkuat klaim palsu pemerintahan bahwa Demokrat menuntut subsidi asuransi kesehatan untuk imigran tak berdokumen sebagai syarat pendanaan pemerintah federal. Sebenarnya, Demokrat berusaha memastikan dana tersedia untuk warga Amerika yang mengandalkan subsidi Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act) untuk membeli asuransi kesehatan. Imigran tanpa dokumen tidak memenuhi syarat untuk subsidi tersebut. Demokrat juga meminta pencabutan ketentuan dalam RUU pajak dan pengeluaran Republik yang mencabut manfaat kesehatan dari imigran yang sah tinggal di AS, termasuk pengungsi dengan status perlindungan sementara dan individu yang dibawa ke AS saat kecil, yang sebelumnya memenuhi syarat di bawah program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA). Kata-kata palsu yang dikaitkan dengan Schumer itu berfungsi sebagai pengakuan yang diduga dari senator Demokrat tentang teori konspirasi sayap kanan yang didorong oleh supremasi kulit putih—bahwa Demokrat ingin memberikan manfaat pemerintah kepada imigran Latin tanpa dokumen sebagai bagian dari rencana untuk menggantikan pemilih kulit putih dengan imigran yang akan memilih Demokrat. Teori “penggantian besar” ini telah disebutkan oleh beberapa penembak massal dalam serangan rasis, termasuk pelaku yang membunuh 23 orang di Walmart di El Paso, Texas, pada 2019, dan pelaku lain yang membunuh 11 peziarah di sinagog Tree of Life di Pittsburgh pada 2018. Konspirasi ini juga menginspirasi supremasis kulit putih yang membawa obor dalam rally Unite the Right tahun 2017 di Charlottesville, Virginia, untuk berseru: “Yahudi tidak akan menggantikan kami. ” Setelah Jeffries menyebut video pertama sebagai rasis, Trump memposting klip kedua yang menunjukkan Jeffries menyebut video palsu tersebut “menjijikkan, ” kembali menampilkan sombrero dan kumis, dengan band mariachi yang beranggotakan empat versi Trump bermain di latar belakang. David Smith, kepala biro Guardian di Washington, menyumbang laporan.