**Ringkasan KTT AI yang Akan Datang di Paris** Pada hari Senin ini, di tengah keanggunan bersejarah Grand Palais di Paris, sebuah KTT global akan digelar, mengundang perwakilan dari 80 negara, termasuk pemimpin dunia, pemimpin teknologi, dan akademisi, untuk membahas bidang kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat. Bertajuk KTT Aksi Kecerdasan Buatan, acara dua hari ini menyoroti pengaruh yang semakin besar dari kemajuan AI Cina, khususnya dengan diperkenalkannya DeepSeek—sebuah asisten AI efisien yang telah memicu persaingan dengan sektor AI AS, yang secara tradisional dianggap sebagai pemimpin. Para ahli seperti Prof Gina Neff dan Prof Wendy Hall menekankan perlunya dialog global dalam kepemimpinan AI, terutama mengingat keberhasilan DeepSeek, yang telah mendorong Eropa, khususnya Prancis, untuk memposisikan dirinya sebagai pesaing kuat dalam perlombaan AI. KTT ini datang sebagai kesempatan bagi Eropa dan India, yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Narendra Modi, untuk menegaskan ambisi AI mereka. Secara signifikan, AS mengirimkan perwakilan penting, termasuk Wakil Presiden JD Vance dan CEO OpenAI Sam Altman, sebagai bagian dari strategi defensifnya. Namun, beberapa tokoh terkenal seperti Elon Musk dan Perdana Menteri Inggris Kier Starmer akan absen. Diskusi sebelumnya di KTT di Inggris dan Korea Selatan menyoroti risiko dan manfaat AI.
Namun, lanskap saat ini telah berubah drastis, dengan harapan bahwa Cina akan mengambil peran penting dalam diskusi. Pemimpin senior Cina Ding Xuexiang mungkin hadir, bersama dengan diskusi tentang dampak luar biasa DeepSeek terhadap industri AI. Kekhawatiran tentang keselamatan AI terus ada, dengan membahas isu seperti misinformasi, bias, dan pemanfaatan untuk senjata. Suara-suara terkemuka seperti Prof Geoffrey Hinton dan Prof Max Tegmark menggarisbawahi perlunya regulasi keselamatan yang efektif untuk memastikan bahwa perkembangan AI memberi manfaat bagi umat manusia alih-alih menimbulkan risiko yang tidak terkendali. Saat KTT berlangsung, dialog seputar topik ini diperkirakan akan kuat, berpotensi membentuk arah masa depan tata kelola AI global.
KTT AI Mendatang di Paris: Pemimpin Global Diskusikan Masa Depan AI
Ringkasan dan Penulisan Kembali “Intisari” tentang Transformasi AI dan Budaya Organisasi Transformasi AI lebih menimbulkan tantangan budaya daripada sekadar tantangan teknologi semata
Tujuan utama dari bisnis adalah memperluas penjualan, tetapi persaingan yang ketat dapat menghambat tujuan ini.
Penggabungan kecerdasan buatan (AI) ke dalam strategi optimisasi mesin pencari (SEO) secara mendasar mengubah cara bisnis meningkatkan visibilitas daring mereka dan menarik lalu lintas organik.
Teknologi deepfake telah membuat kemajuan signifikan belakangan ini, menghasilkan video manipulatif yang sangat realistis dan meyakinkan yang menggambarkan individu melakukan atau mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan.
Nvidia mengumumkan ekspansi besar-besaran inisiatif sumber terbuka mereka, menandakan komitmen strategis untuk mendukung dan mengembangkan ekosistem open source dalam komputasi berkinerja tinggi (HPC) dan kecerdasan buatan (AI).
Pada 19 Desember 2025, Gubernur New York Kathy Hochul menandatangani Undang-Undang Tanggung Jawab Keamanan dan Etika Kecerdasan Buatan (RAISE) menjadi undang-undang, menandai tonggak penting dalam regulasi teknologi AI canggih di negara bagian tersebut.
Stripe, perusahaan layanan keuangan yang dapat diprogram, telah memperkenalkan Agentic Commerce Suite, solusi baru yang bertujuan memungkinkan bisnis menjual melalui beberapa agen AI.
Launch your AI-powered team to automate Marketing, Sales & Growth
and get clients on autopilot — from social media and search engines. No ads needed
Begin getting your first leads today