Hewlett Packard Enterprise Co. (HPE) telah mendapatkan izin untuk melanjutkan akuisisi sebesar 14 miliar dolar AS terhadap Juniper Networks Inc. setelah menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ). DOJ awalnya mencoba untuk memblokir kesepakatan ini pada bulan Januari, dengan alasan bahwa hal tersebut akan mengurangi kompetisi di pasar jaringan nirkabel AS, di mana HPE dan Juniper menempati posisi kedua dan ketiga terbesar setelah Cisco Systems Inc. Kesepakatan terbaru antara DOJ dan perusahaan-perusahaan tersebut mewajibkan entitas gabungan untuk melisensikan kode sumber perangkat lunak Mist AI Ops milik Juniper dan menjual unit bisnis jaringan nirkabel Instant On milik HPE. Kesepakatan kompromi ini, yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Wilayah Utara California pada 27 Juni, menunggu persetujuan dari hakim, yang diharapkan hanya bersifat formal menjelang sidang yang dijadwalkan pada 9 Juli. Elemen kunci dari penyelesaian ini adalah lelang untuk kode sumber Mist AI Ops milik Juniper, yang dianggap sebagai salah satu aset strategis yang ingin diperoleh HPE. Para pesaing akan memiliki kesempatan untuk menawar akses ke teknologi ini.

DOJ menyatakan bahwa lisensi tersebut akan bersifat perpetual, non-eksklusif, dan dapat mencakup dukungan transisi serta transfer personel untuk memastikan kompetisi pasar tetap berlanjut. HPE mendeskripsikan hal ini sebagai “memfasilitasi akses terbatas” ke teknologi Mist AI Ops. Selain itu, HPE harus menjual bisnis wireless local-area network (WLAN) kampus dan merek Instant On — termasuk semua aset perangkat lunak, kekayaan intelektual, tim R&D, dan hubungan pelanggan — kepada pembeli yang disetujui DOJ dalam waktu 180 hari setelah penutupan akuisisi. Produk Instant On terutama melayani usaha kecil dan menengah dengan solusi jaringan kabel dan nirkabel berbasis cloud yang dirancang untuk kemudahan penggelaran TI. CEO HPE Antonio Neri menyatakan kepuasannya terhadap penyelesaian ini, menekankan bahwa hal tersebut mempertahankan manfaat dari kesepakatan awal bagi pelanggan dan pemegang saham sambil menjaga daya saing pasar. Neri menyoroti bahwa penggabungan ini akan memberikan pelanggan “alternatif arsitektur jaringan modern” yang mampu mendukung beban kerja AI, menggabungkan HPE Aruba Networking dan Juniper untuk menghadirkan portofolio lengkap solusi jaringan yang aman, berbasis AI, dan mempercepat pertumbuhan di pasar pusat data AI, pusat layanan, dan cloud. CEO Juniper Rami Rahim turut menyuarakan optimisme yang sama, menyebut kesepakatan ini sebagai tonggak penting yang memungkinkan pelanggan mengakses “portofolio lengkap solusi jaringan modern dan aman” yang penting untuk infrastruktur cloud hybrid dan AI. HPE secara konsisten memandang akuisisi ini sebagai strategi untuk memperkuat posisinya dalam jaringan berbasis AI. Pada HPE Discover di Barcelona bulan November lalu, Neri menekankan pentingnya fondasi jaringan modern untuk AI, yang disamakan dengan peran penting silikon yang mendukung model bahasa besar. Ia menggambarkan upaya mereka sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan jaringan, merevolusi industri, dan secara signifikan memperkuat keahlian HPE dalam AI dan jaringan.