Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) meningkatkan investasinya dalam teknologi intelijen blockchain, bersama dengan platform investigasi lainnya. Sebuah pemberitahuan niat yang dipasang di situs pengadaan pemerintah mengungkapkan bahwa bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri ini berencana untuk memperoleh teknologi tambahan dari TRM Labs, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam manajemen risiko kripto dan menawarkan berbagai layanan forensik untuk klien pemerintah. Minggu ini, ICE juga mengumumkan niatnya untuk memperoleh teknologi serupa secara eksklusif dari Chainalysis, bertepatan dengan serangkaian akuisisi alat forensik digital lainnya. Baik Chainalysis maupun TRM Labs memegang banyak kontrak dengan lembaga federal seperti FBI, Departemen Luar Negeri, Biro Penegakan Narkoba, dan Layanan Pendapatan Internal.

Dengan menyatakan niat untuk memperoleh teknologi secara tunggal dari TRM dan Chainalysis, ICE memberi sinyal bahwa tidak ada penyedia lain yang dapat menawarkan layanan yang sebanding. Para eksekutif dari perusahaan teknologi terkemuka seperti Meta, OpenAI, dan Palantir bergabung dengan Resimen Cadangan Angkatan Darat sebagai letnan kolonel untuk melayani di Detachment 201, yaitu “Korp Inovasi Eksekutif” yang baru, diumumkan oleh Angkatan Darat pada hari Jumat. Langkah ini merupakan upaya terbaru dari departemen untuk memanfaatkan keahlian dan kemampuan dari Silicon Valley serta sektor komersial. Resimen baru ini “membawa talenta teknologi terbaik ke dalam Resimen Cadangan Angkatan Darat untuk menjembatani kesenjangan teknologi antara dunia komersial dan militer” dan bertujuan untuk “menggabungkan keahlian teknologi mutakhir dengan inovasi militer, ” menurut siaran pers Angkatan Darat. Pada hari Jumat, Angkatan Darat dijadwalkan mengangkat sumpah CTO Meta, Andrew Bosworth; chief product officer OpenAI, Kevin Weil; CTO Palantir, Shyam Sankar; dan Bob McGrew, penasihat di Thinking Machines Lab dan mantan chief research officer di OpenAI. Podcast Daily Scoop tersedia setiap Senin hingga Jumat sore.