Percakapan pribadi satu-lawan-satu yang Anda pikir sedang Anda lakukan dengan model OnlyFans mungkin sebenarnya bukan dengan mereka. Sebaliknya, percakapan ini mungkin dikelola oleh bot AI yang meniru gaya mereka. Banyak kreator OnlyFans menghadapi tantangan dalam mengelola interaksi dengan pelanggan karena keterbatasan waktu. Sebelumnya, mereka akan mempekerjakan "Chatter OnlyFans, " pekerja dengan upah rendah, untuk menangani obrolan ini. Kini, pekerja tersebut digantikan oleh alat-alat AI. Kreator telah mulai menggunakan layanan seperti Supercreator, ChatPersona, dan FlirtFlow untuk menangani banyaknya pesan. Layanan ini memanfaatkan AI generatif untuk mensimulasikan percakapan, membuat pelanggan percaya bahwa mereka sedang berbicara dengan orang sungguhan. Ini mirip dengan versi layanan suara otomatis yang lebih interaktif dan sugestif yang berusaha tampil asli. Setiap layanan ini berfungsi sedikit berbeda.

Misalnya, ChatPersona membuat respons AI yang kemudian dikirim oleh kreator OnlyFans kepada pelanggan, menjaga keterlibatan manusia seminimal mungkin. Supercreator mengambil pendekatan yang berbeda, memungkinkan AI untuk mengidentifikasi pengguna tidak aktif dan memulai obrolan ketika mereka masuk kembali, yang kemudian dikembangkan oleh kreator menjadi interaksi yang bisa menghasilkan tip besar. Alat AI lainnya dapat mereplikasi seluruh percakapan berdasarkan obrolan sebelumnya, membuat tidak jelas apakah pelanggan berbicara dengan kreator atau versi sintetik mereka. Banyak kreator OnlyFans tertarik pada alat AI ini. Eden, mantan model yang sekarang mengelola agen bakat, adalah pendukung kuat AI dari Supercreator, mencatat dampak besarnya pada penjualan dengan menargetkan penggemar yang bernilai. Kemampuan alat ini untuk melibatkan pengguna yang tidak aktif telah menghasilkan tip yang cukup besar, termasuk tip $1. 000 dari pesan yang dipicu oleh AI. Eden menyarankan bahwa meskipun AI dapat memulai percakapan, kreator seharusnya tetap menyesuaikan interaksi secara pribadi daripada sepenuhnya mengandalkan otomatisasi. Seiring kemajuan AI, perannya dalam menggantikan pekerja manusia, bahkan dalam niche seperti percakapan OnlyFans, menjadi semakin signifikan. Meskipun AI memberikan efisiensi dan potensi keuntungan, ini juga memicu perdebatan tentang otentisitas dan masa depan peran manusia dalam ekonomi gig.