Pada hari Rabu, Dewan Perwakilan Rakyat AS membuat kemajuan yang signifikan dengan suara 279-136 untuk menyetujui RUU Inovasi Keuangan dan Teknologi untuk Abad ke-21 (FIT21). Dukungan bipartisan ini merupakan tonggak penting bagi sektor kripto, menandai keberhasilan legislatif terbesar sejauh ini untuk aset digital. Dengan sejumlah besar anggota DPR dari Partai Demokrat yang melintasi garis partai, dukungan terhadap RUU ini mencerminkan dorongan kuat untuk regulasi yang lebih jelas di pasar aset digital. FIT21 adalah legislasi cryptocurrency utama pertama yang lolos salah satu kamar Kongres. Tantangan berikutnya adalah Senat AS, di mana masa depan RUU ini masih belum pasti. Berbeda dengan DPR, Senat belum mengajukan RUU yang setara, dan tingkat dukungan terhadap langkah serupa juga belum jelas. Selain itu, komite-komite di Senat yang relevan dengan isu ini belum memberi perhatian yang sepadan terhadap cryptocurrency, memperbesar ketidakpastian tentang prospek RUU ini. Didorong terutama oleh Republik di DPR, legislasi ini bertujuan untuk membangun kerangka regulasi untuk pasar kripto AS. RUU ini menguraikan perlindungan bagi konsumen dan menugaskan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai regulator utama untuk aset digital, khususnya mengawasi pasar spot non-sekuritas. RUU ini juga berupaya menjernihkan perbedaan antara sekuritas dan komoditas terkait cryptocurrency. Perwakilan Maxine Waters (D-Calif. ), ketua Demokrat di Komite Layanan Keuangan DPR, mengkritik RUU ini, menegaskan bahwa RUU tersebut akan memungkinkan bisnis kripto menghindari hukum sekuritas yang berlaku saat ini.

Ia berargumen bahwa perusahaan-perusahaan ini sudah mendapatkan keuntungan besar dari kegiatan yang dia gambarkan sebagai ilegal dan bahwa RUU ini secara efektif akan melegalkan praktik tersebut. Sebelum voting, DPR membahas beberapa amendemen yang diajukan oleh Perwakilan Greg Casar (D-Texas), Brittany Pettersen (D-Colo. ), Ralph Norman (R-S. C. ), dan Scott Perry (R-Pa. ). Amendemen Casar yang mengurangi pengecualian crowdfunding dari $75 juta menjadi $5 juta ditolak, sementara perubahan lain yang diajukan disetujui. Perkembangan legislatif ini terjadi di tengah periode dominasi platform cryptocurrency terpusat dalam merger dan akuisisi (M&A) terkait Blockchain. Menurut laporan Teknologi Blockchain GlobalData tahun 2024, aktivitas M&A yang melibatkan Blockchain meningkat, menyumbang 3, 7% dari semua transaksi M&A teknologi di tahun 2023, naik dari 2, 2% di 2020. Target utama meliputi platform pengembangan Blockchain, infrastruktur penambangan, dan bursa kripto. Peringkat utama dalam lonjakan M&A ini adalah bursa kripto terpusat besar seperti Coinbase dan Kraken. Dari tahun 2014 hingga 2023, sebagian besar dari transaksi ini berbasis di AS, mencakup 35% dari seluruh transaksi M&A terkait Blockchain di dunia. Pengesahan FIT21 oleh DPR merupakan kemenangan kebijakan besar bagi industri kripto AS, meskipun mendapatkan oposisi signifikan dari beberapa pejabat pembuat undang-undang dan regulator. Saat RUU ini melangkah ke Senat, perdebatan mengenai pendekatan regulasi yang tepat untuk aset digital diperkirakan akan semakin intens. Apakah FIT21 dapat memperoleh cukup dukungan dari Senat untuk menjadi undang-undang tetap belum pasti, tetapi persetujuan DPR ini menandai langkah penting menuju pembentukan kerangka regulasi yang lebih jelas untuk pasar cryptocurrency yang berkembang pesat.